kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Due Diligence dengan Muamalat Tengah Dilakukan, 4 Hal Ini Jadi Perhatian BTN


Senin, 12 Februari 2024 / 13:40 WIB
Due Diligence dengan Muamalat Tengah Dilakukan, 4 Hal Ini Jadi Perhatian BTN
ILUSTRASI. Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu saat meresmikan Sales Center KPR BTN Jakarta di Kantor Cabang BTN Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (16/6/2023). Due Diligence dengan Muamalat Tengah Dilakukan, 4 Hal Ini Jadi Perhatian BTN.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk menjalankan rencana pemisahan bisnis syariah yang dimiliki, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) kini tengah melakukan proses due diligence terhadap PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.

Maklum, secara aset Unit Usaha Syariah (UUS) sudah wajib melakukan pemisahan atau spin off.

Per Desember 2023, UUS BTN memiliki aset senilai Rp 54 triliun, naik dari tahun sebelumnya yang senilai Rp 45 triliun. Adapun, OJK mengatur UUS yang telah mencapai aset Rp 50 triliun sudah wajib spin off. 

Baca Juga: 74 Tahun Peran BTN Membangun Peradaban dan Masa Depan Bangsa

Direktur Utama BTN, Nixon Napitupulu bilang bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan proses due diligence dengan salah satu bank syariah di Indonesia. Meski tak menyebut secara gamblang, ia tak menampik bahwa bank tersebut adalah Bank Muamalat.

Menggandeng konsultan dan KAP, Nixon menjelaskan saat ini ada empat hal yang diperhatikan dalam proses due diligence. Di antaranya adalah portofolio keuangan, segala perjanjian hukum, teknologi, dan kesiapan Sumber Daya Manusia.

 

”Empat ini yang saat ini urgent perlu dilakukan dan nanti lainnya akan menyusul, harapannya kelar di April dan kami akan mengambil keputusan saat itu,” ujarnya.

Dalam hal ini, Nixon menilai pihaknya perlu memperhatikan segala kontrak-kontrak dan penyaluran kredit yang dimiliki oleh Bank Muamalat. Di tambah, teknologi juga menjadi prioritas karena itu dianggap penting untuk industri perbankan saat ini.

Baca Juga: BTN Telah Membiayai 5,2 Juta Rumah Selama 74 Tahun

Ia juga menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sedang fokus pada satu bank ini dan untuk sementara meninggalkan satu bank yang sebelumnya juga diincar. Seperti diketahui, BTN juga sebelumnya mengincar Bank Victoria Syariah untuk diakuisisi.

”Satu bank lainnya itu kita tinggalkan sebentar,” ujarnya.

Terlepas dari rencana aksi korporasi tersebut, Nixon juga menilai bisnis syariah masih prospektif di tahun ini dengan asetnya sendiri diperkirakan bisa mencapai Rp 60 triliun. Itu didukung oleh permintaan KPR syariah yang banyak permintaan terlebih di daerah Sumatra, Jawa Barat, hingga Aceh.

Sebagai informasi, laba UUS BTN per Desember 2023 telah mencapai Rp 702,3 miliar. Tak tanggung-tanggung, capaian tersebut mengalami peningkatan sekitar 110,5% YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×