Reporter: Ferrika Sari | Editor: Lamgiat Siringoringo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingkat liabilitas atau kewajiban masa depan Jiwasraya terus naik. Hal ini seiring perhitungan pembayaran bunga investasi ke nasabah semakin membesar.
Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo menyebut, nilai liabilitas Jiwasraya Rp 52,9 triliun hingga 31 Mei 2020. Nilai itu berasal dari liabilitas polis asuransi tradisional Rp 36,4 triliun dan JS Saving Plan Rp 16,5 triliun.
"Paling penting kami sampaikan di kolom kanan Jiwasraya mengalami tekanan dari dua sisi. Dari sisi kanan karena meningkatnya liabilitas karena bunga investasi yang tinggi sekali sehingga saat ini posisi liabilitas Rp 52,9 triliun," katanya di gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/7).
Naasnya, nilai utang tersebut tidak sebanding dengan aset Jiwasaya hanya Rp 17 triliun. Akibatnya, tingkat rasio kecukupan modal (RBC) minus 1.907% dan ekuitas juga ikut minus Rp 35,9 triliun. "Kondisi aset yang berkualitas buruk dan pengelolaan produk yang tidak optimal membuat Jiwasraya memiliki defisit minus Rp 35,9 triliun," ungkapnya.
Bahkan, hingga Mei 2020, nilai hutang klaim Rp 18 triliun. Apesnya, nilai tersebut tidak memberikan perubahan berarti walau Jiwasraya telah bayar klaim Rp 470 miliar ke nasabah tradisional pada Maret lalu.
Adapun nilai tunggakan klaim Rp 18 triliun berasal dari beberapa polis mulai dari saving plan Rp 16,5 triliun, tradisional korporasi Rp 0,6 triliun dan tradisional retail Rp 0,9 triliun.