Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Duh! Laba tahun berjalan PT Buana Finance Tbk tergerus 15,4% di kuartal pertama tahun ini menjadi hanya Rp 34,5 miliar. Penurunan laba itu disinyalir lantaran lesunya pendapatan, terutama dari lini pembiayaan sewa guna usaha.
Harap maklum, sewa guna usaha masih mendominasi aktivitas usaha Buana Finance. Tidak tanggung-tanggung, kontribusinya mencapai 84% terhadap total portofolio bisnis perseroan. Diikuti pembiayaan konsumen sebanyak 16%.
“Pembiayaan sewa guna usaha, antara lain alat berat 72%, kapal air 16%, otomotif 8% dan mesin 4%. Tahun lalu dan tahun ini merupakan tahun penuh tantangan, terutama di lini pembiayaan alat berat. Sehingga, pendapatan tahun ini perkiraannya akan datar,” ujar Antony Muljanto, Direktur Operasional Buana Finance, Rabu (21/5).
Hingga 31 Maret 2014, Buana Finance tercatat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 578 miliar atau turun tipis 5% dari periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp 612 miliar. Sebesar Rp 469 miliar di antaranya merupakan pembiayaan sewa guna usaha yang tercatat melorot 6% ketimbang pencapaian periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 499 miliar.
Kendati kinerja pembiayaan sewa guna usaha, terutama lini bisnis alat berat diprediksi masih akan mengendur, Antony bilang, pihaknya tidak akan mengalihkan pembiayaan ke aktivitas usaha lain. Mengingat, sewa guna usaha merupakan bisnis inti perseroan. “Ini kan fokus kami. Kami anggap bagian dari dinamika bisnis kami,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News