Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Ramalan pelaku industri multifinance tentang perlambatan pertumbuhan pembiayaan di tahun ini sepertinya bukan isapan jempol. Pencapaian PT Buana Finance Tbk di sepanjang kuartal pertama tahun ini, misalnya yang tercermin dari pendapatan pembiayaan konsumennya yang turun menjadi Rp 23,5 miliar atau sebanyak 13% ketimbang periode yang sama tahun lalu (year on year).
Berdasarkan Keterbukaan Informasi pada Bursa Efek Indonesia, perusahaan pembiayaan pimpinan Soetadi Limin ini mengantongi total pendapatan sebesar Rp 151,7 miliar atau naik tipis 1,3% ketimbang kuartal pertama tahun lalu. Sumbangan positif berasal dari pendapatan bunga yang melejit 23%.
Ironisnya, total beban malah tumbuh lebih tinggi mencapai 10,9%, yakni dari Rp 95,4 miliar menjadi Rp 105,8 miliar. Walhasil, laba bersih (tahun berjalan) perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh PT Sari Dasa Karsa tersebut menyusut 15% menjadi Rp 34,4 miliar.
Buana Finance merupakan perusahaan yang fokus pada pembiayaan alat berat dan konsumen. Tahun lalu, perusahaan berkode saham BBLD ini baru memutuskan untuk melebarkan sayap usahanya ke pembiayaan rumah seken. Per 31 Maret 2014, perseroan membukukan aset sebesar Rp 3,7 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News