kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Buana Finance cari pendanaan Rp 2,2 triliun


Rabu, 21 Mei 2014 / 17:54 WIB
Buana Finance cari pendanaan Rp 2,2 triliun
ILUSTRASI. Ketahui 4 Manfaat Squalane Oil untuk Wajah, Apa Saja?


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Buana Finance Tbk menargetkan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 3 triliun hingga akhir tahun nanti. Perseroan optimistis dapat mencapai target tersebut. Tetapi, untuk merealisasikannya, perseroan masih membutuhkan Rp 2,2 triliun dana segar untuk menopang rencana bisnis tersebut.

Antony Muljanto, Direktur Operasional Buana Finance mengatakan, sebagai opsi pertama, pihaknya berencana menerbitkan kembali Medium Term Notes (MTN). “Ini merupakan MTN kedua setelah November 2013 lalu. Nilainya diperkirakan sama, yakni Rp 150 miliar,” ujarnya, Rabu (21/5).

Opsi kedua, sambung dia, pihaknya akan mencari dana lewat pinjaman perbankan. Perseroan tercatat telah melakukan kerja sama pendanaan dengan 25 bank mitra. Perseroan masih mempertimbangkan untuk mengajukan pinjaman kepada mitra baru atau sindikasi dengan bank asing dari luar negeri.

Kalau pun kedua opsi tersebut diambil, menurut Antony, semester kedua adalah waktu yang tepat untuk mengambil pinjaman. Pasalnya, saat ini, banyak pemilik dana masih menunggu hasil pemilihan umum. “Sebagian besar kebutuhan dana akan kami pecahkan lewat penjajakan dengan bank dan MTN. Tetapi, mungkin baru dilakukan pada separuh kedua nanti,” terang dia.

Sekadar informasi, di sepanjang kuartal pertama tahun ini, Buana Finance tercatat mengantongi laba Rp 34,5 miliar atau melorot 15,4% jika dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 40,7 miliar. Maklumlah, pendapatan dari bisnis juga mengendur. Lihat saja, penyaluran pembiayaan perseroan turun 5% menjadi Rp 578 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×