Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk, Gatot M Suwondo mengatakan bahwa tantangan pertumbuhan ekonomi Indonesia ada pada lemahnya infrastruktur. Ekonomi Indonesia membutuhkan infrastruktur yang bisa mendukung kegiatan perindustrian di dalam negeri.
Dengan masuknya perbakan dalam pembiayaan infrastruktur untuk memperbaiki struktur industri domestik, pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan bakal mencapai diatas 6%.
"Karena itu, saat ini BNI fokus memperbaiki infrastruktur pada delapan sektor industri," ujar Gatot dalam Seminar Konsolidasi Perbankan Menghadapi MEA 2020 di Jakarta, Selasa (26/8).
Gatot menjelaskan, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 6%, maka perlu adanya dukungan empat komponen yang bertumbuh, yakni konsumsi masyarakat, konsumsi pemerintah, investasi dan ekspor maupun impor. Komponen-komponen tersebut tentu harus didukung oleh industri yang bisa diterima di dalam negeri.
Sedangkan fokus kerja di bidang business banking, saat ini BNI tengah konsentrasi pada pengembangan infrastruktur di delapan subsektor industri. "Sebagai bank pemerintah, fokus bisnis BNI lainnya adalah consumer dan retail," katanya.
Lebih lanjut Gatot menambahkan, delapan fokus bisnis BNI tersebut terdiri atas, agriculture, communication, oil gas and mining, retailer and wholesale, engineer and construction, electricity, food and beverage, dan chemical. "Di bisnis consumer and retail, kami fokus memenuhi segala kebutuhan masyarakat," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News