Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Demi memberikan suku bunga murah kepada debiturnya, multifinance tidak hanya sekadar memangkas bunga kredit untuk memberikan bunga murah. Ke depan, efisiensi mutlak perlu dilakukan untuk bisa menekan beban operasional.
Suwandi Wiratno, Direktur Utama PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL Finance) sekaligus Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mengatakan, penurunan BI Rate tidak serta merta membuat multifinance menurunkan suku bunga kreditnya.
Biasanya, multifinance baru akan menurunkan suku bunga setelah bank yang menjadi sumber pendanaannya menurunkan bunga kredit. Kalau bank tidak menurunkan bunganya, otomatis multifinance tidak serta merta menurunkan bunganya.
Sementara ini, penurunan BI rate 0,25% dinilai Suwandi tidak lantas membuat bunga multifinance murah terasa ke debitur. Sebab, beban operasional yang ditanggung multifinance juga tidak murah. Disisi lain, upah minimum pekerja (UMP) terus naik multifinance menanggung biaya yang tinggi.
Sebagai perusahaan yang padat karya, multifinance menanggung beban yang besar untuk operasional dan gaji karyawan. Ke depan, efisiensi menjadi jalan keluar multifinance untuk bisa menekan bunga kredit.
"Sebagai lembaga jasa keuangan, keuntungan yang kami dapat itu sebanyak 100% berasal kontribusi dari bunga. Ke depan untuk membuat bunga lebih murah caranya efisiensi.
Sementara ini, multifinance mulai memperluas jaringan pembayaran misalnya di toko retail, kantor pos dan atm bank untuk mengurangi ongkos penagihan," terang Suwandi pada Minggu (17/1).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News