kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Ekonom DBS: Langkah pemerintah tahan suku bunga di 6,75% sudah tepat


Jumat, 23 September 2011 / 21:12 WIB
Ekonom DBS: Langkah pemerintah tahan suku bunga di 6,75% sudah tepat
ILUSTRASI. Ponsel lipat terbaru dari Samsung, Galaxy Z Flip.


Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Ekonom DBS, Eugene Leow, menilai, langkah BI menahan suku bunga di level 6,75% sudah tepat. Terutama dengan potensi arus modal asing yang keluar di tengah kecemasan krisis ekonomi global.

"Penurunan suku bunga dapat memperburuk situasi. Untuk saat ini, bertengger di level 6,75% bukan hal yang buruk," kata Eugene, Jumat (23/9).

Meskipun memiliki landasan perekonomian yang kokoh, sektor keuangan selalu menjadi titik lemah Indonesia. Hal ini terlihat dari arus modal masuk yang masih lebih besar dibandingkan arus masuk investasi langsung. Padahal investasi langsung lebih stabil bisa bertahan lebih lama dibandingkan arus modal semata.

Merujuk data Bank Indonesia, komponen investasi langsung (penanaman modal asing) pada kuartal kedua 2011 tercatat US$ 5,25 miliar sementara investasi portofolio sebesar US$ 6,28 miliar.

Menyadari masih tingginya komponen investasi portofolio, Eugene mengingatkan BI harus meningkatkan usaha membatasi arus modal keluar. Di antaranya, peningkatan batas jangka waktu minimum kepemilikan Sertifikat Bank Indonesia (SBI), memperkenalkan deposito (yang tidak dapat diakses pemain asing) untuk mengelola likuiditas, dan melarang dana Vostro sampai dengan 30% dari modal bank.

"Langkah ini akan membantu mengurangi, namun tidak menghilangkan terjadinya arus modal keluar. Jika sentimen pasar global terus memburuk, mungkin ada ruang untuk pelepasan besar-besaran dalam beberapa bulan ke depan," papar Eugene, Jumat (23/9).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×