Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Para pengamat ekonomi Standard Chartered Bank (SCB) memandang arah pemulihan Indonesia terkendali dan pertumbuhan domestik bruto (PDB) atau gross domestic product (GDP) mengalami peningkatan mencapai 6,5 % tahun 2011 dan 7% tahun 2012.
Senior Economist SCB Indonesia, Fauzi Ichsan mengatakan, pertumbuhan PDB Indonesia positif tahun 2010 terbantu dengan pengeluaran belanja di sektor infrastruktur sehingga mendorong pertumbuhan investasi. Nilai komoditas yang tinggi juga mendorong terjadinya peningkatan. Ini juga didukung investor internasional yang memandang status Indonesia sebagai negara demokrasi ketiga terbesar di dunia.
"Tahun 2011 kami perkirakan Indonesia akan mengalami pertumbuhan PDB yang meningkat menjadi 6,5%, meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat meningkat hingga 8% jika kebutuhan akan perkembangan infrastruktur terpenuhi", kata Fauzi, Rabu (12/1).
Head of Macroeconomic Research Standard Chartered Bank (SCB), John Calverley mengatakan, Asia akan mendorong sebagain besar dari pertumbuhan global selama 20 tahun ke depan. "Taraf hidup akan diukur dengan pendapatan per kapita riil, akan meningkat sembilan kali lipat di Cina dan India antara tahun 2000 dan 2030", kata John Calverley.
Namun demikian tingkat pertumbuhan ekonomi tanah air masih termasuk sebagai tercepat ketiga di G-20 setelah Cina dan India. "Kami tetap optimis terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia 2011, mengingat bahwa ekonomi Indonesia tidak tergantung pada sektor ekspor melainkan dikendalikan oleh faktor konsumsi domestik, tetapi pemulihan ekonomi global dan tingginya harga komoditas akan dapat membantu sektor ekspor," kata Fauzi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News