Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Haryono menyebutkan, dana tersebut akan dipakai untuk penguatan permodalan di samping untuk melakukan pengembangan usaha.
Selain Bank Mayapada, PT Bank Bukopin Tbk juga masih punya amunisi penggalangan dana di pasar pada paruh kedua tahun ini.
Baca Juga: Kerugian Bank Artos mengecil di semester I 2019
Direktur Keuangan Bukopin Rachmat Kaimuddin menyebut pihaknya tengah melakukan finalisasi terkait rencana sekuritisasi lewat instrumen efek beragun aset (EBA). Adapun, total nilai dana yang ditargetkan dalam emisi efek kali ini mencapai Rp 1 triliun.
"Sekuritisasi aset masih lanjut. Sekarang lagi menunggu pendaftaran efektif di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kalau sudah efektif akan kami informasikan," terangnya.
Sebelumnya, bank bersandi saham BBKP (anggota indeks Kompas100) ini menyebutkan bahwa aset yang akan diagunkan oleh perseroan adalah tagihan milik Bank Bukopin dengan risiko rendah seperti kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit konsumer.
Baca Juga: Pekan depan, rupiah diproyeksikan melemah jelang negosiasi AS dan China
Sebenarnya, Bukopin juga sempat berniat untuk menghimpun dana non konvensional lewat instrumen surat utang alias obligasi di semester-II 2019. Namun, hal tersebut nantinya akan disesuaikan oleh kondisi pasar dan kebutuhan bisnis perseroan.
Sementara itu, PT Bank BTPN Tbk pasca melakukan merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Corporation Indonesia (SMBCI) juga berniat untuk melakukan aksi korporasi di semester II 2019.