Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menargetkan kredit tumbuh di kisaran 9%-11%. BRI memperkirakan penyaluran kredit akan menggeliat di awal tahun ini. Berdasarkan hasil survei Indeks Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang dilakukan BRI, ekspektasi bisnis UMKM pada kuartal I 2022 tercatat membaik dibandingkan dengan periode sebelumnya.
"Hal tersebut mencerminkan bahwa UMKM memiliki optimisme tinggi bahwa di kuartal I 2022 bisnis dapat tumbuh lebih baik," kata Aestika Oryza Gunarto, Sekretaris Perusahaan BRI pada KONTAN, Rabu (9/2).
Baca Juga: Ini Sektor Kredit yang Dianggap Prospektif oleh BRI
Strategi penyaluran kredit BRI tahun ini masih akan fokus pada segmen UMKM dan ultra mikro dengan melakukan ekspansi secara selektif. Sektor-sektor yang masih prospektif di segmen UMKM menurut BRI tahun ini diantaranya pertanian, pangan, kesehatan, perdagangan.
Sedangkan di segmen korporasi (non UMKM), BRI hanya akan fokus pada kredit berbasis transaksi dan mendorong optimalisasi value chain yang diharapkan mampu mendorong peningkatan dana murah (CASA) dan fee based income perseroan.
Adapun PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (Bank BJB) menargetkan kredit tumbuh sekitar 9%-10%. Strategi perseroan dalam menyalurkan kredit masih akan mempertahankan segmen debitur berpenghasilan tetap seperti Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai captive market kredit konsumsi.
"Pasalnya, ekosistem ASN ini semuanya ada di Bank BJB, mulai dari kas daerah sampai dengan belanja pegawainya semua dikelola oleh kami," kata Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi.
Kendati begitu, pertumbuhan kredit produktif diperkirakan akan lebih tinggi karena pemintaannya akan lebih dulu pulih dibandingkan konsumsi masyarakat. Yuddy bilang, kredit produktif segmen korporasi dan komersial ditargetkan tumbuh di kisaran 14%-16%.
Di awal tahun ini, pertumbuhan kredit Bank BJIB sudah lebih tinggi dari tahun lalu secara year on year (YoY) dan masih sejalan dengan ekspektasi pertumbuhan kredit sepanjang tahun 2022. "Permintaan kredit dari UMKM, Korporasi, dan KPR secara persentase cukup besar di awal tahun ini," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News