kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Empat bank genjot kredit


Kamis, 19 April 2012 / 06:45 WIB
Empat bank genjot kredit
ILUSTRASI. Petugas Perusahaan Gas Negara (PGN). ANTARA FOTO/R. Rekotomo/ama/16.


Reporter: Roy Franedya | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Memasuki kuartal II 2012, perbankan lebih agresif menyalurkan kredit. Kemarin (18/4), empat bank swasta mengumumkan pemberian kredit untuk dua korporasi. Yakni, Bank Central Asia (BCA), Bank Danamon Indonesia, Bank ANZ Indonesia dan Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ (BTMU). Total pinjaman mencapai Rp 1 triliun.

BCA dan Danamon menyediakan standby loan untuk dealer Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM). Plafon pinjaman maksimal sebesar Rp 500 miliar. Sedangkan ANZ dan BTMU mendanai proyek PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) sebesar US$ 65 juta atau setara Rp 600 miliar.

BCA dan Danamon memberikan modal kerja (cash flow) untuk para pemilik dealer. Dananya digunakan untuk membeli produk dan sukucadang dari YIMM. Selain memperoleh pinjaman, mereka juga mendapatkan jasa giro yang bebas biaya pada transaksi tertentu serta pelayanan financial supply chain.

Pinjaman ini bertenor satu tahun dan dapat diperpanjang.Untuk tahap awal, hanya dealer Yamaha di Jakarta, Banten dan Jawa Barat yang bisa mengakses pendanaan ini.

Direktur Kredit Komersial Bank Danamon, Ali Yong, mengatakan pihaknya mau bekerjasama dengan YIMM karena Yamaha merek kendaraan motor dengan pangsa pasar tebesar kedua. Mereka didukung oleh 2.700 dealer dan bengkel di seluruh Indonesia. "Setiap dealer mungkin mendapatkan pinjaman hingga Rp 3 miliar. Kami menawarkan bunga yang kompetitif karena ada bank lain yang juga ingin memberikan pinjaman serupa," ujarnya, kemarin (18/4).

Direktur UKM dan Kredit Komersial BCA, Suwignyo Budiman, mengatakan kebutuhan masyarakat akan sepeda motor makin meningkat sejalan dengan tingginya aktivitas. "Peningkatan pembiayaan pada dealer ini memudahkan pendistribusian produk sepeda motor ke masyarakat," kata Suwignyo.

Executive Vice President Director Yamaha, Dyonisius Beti, menambahkan setiap dealer akan menjaminkan tanah dan bangunan sebagai agunan kredit. "Jadi sifatnya collateral real assets. Tanah dan bangunan saja," ujar dia.

Dyonisius menambahkan, aturan loan to value (LTV) yang dikeluarkan BI dan Bapepam-LK tidak akan berpengaruh signifikan pada bisnis penjualan kendaraan bermotor. Pasalnya, kendaraan bermotor sudah menjadi kebutuhan pokok. "Hampir 80% pembelian Yamaha dengan kredit. Tahun ini kami menargetkan pangsa pasar dari 18% menjadi 20%," tukasnya.

Sementara itu, ANZ dan BTMU akan bertindak sebagai lead arangger dan bookrunner dalam penyaluran kredit ke Pelindo. Pinjaman ini bertenor lima tahun dengan bunga tetap 5,35% per tahun. Pelindo berencana membangun fasilitas pelabuhan antara lain di Tanjung Perak, Tanjung Emas, Banjarmasin dan Tanjung Benoa. Total kebutuhan dana Rp 3,2 triliun.

Direktur Utama Bank ANZ Indonesia, Joseph Abraham, mengatakan proyek Pelindo layak dibiayai karena masuk dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia atau MP3EI. Artinya, proyek ini mendapat skala prioritas sehingga ada kepastian.

ANZ Indonesia memenangkan beauty contest rekanan bank yang dilakukan Pelindo III. ANZ Indonesia mengalahkan lima bank kontestan lainnya karena memberikan paket pembiayaan yang lebih kompetitif terutama dalam tingkat suku bunga dan jaminan.

Selain pelabuhan, ANZ juga membidik pembiayaan pembangkit listrik, logistik dan pembangunan bandara udara, serta sumberdaya alam seperti pertambangan. "Komposisi kredit terbesar terdapat pada kredit untuk infrastuktur," kata Joseph.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×