Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending PT Inovasi Terdepan Nusantara (360Kredi) resmi mengumumkan perubahan nama menjadi KrediOne pada 26 Mei 2025.
CEO KrediOne Kuseryansyah membeberkan mekanisme yang dilalui dalam proses mengubah nama platform.
Dalam bertransformasi, Kuseryansyah mengatakan penyelenggara fintech lending terlebih dahulu perlu mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait perubahan nama.
Baca Juga: Fintech Lending 360Kredi Berubah Nama Menjadi KrediOne
"Kami mendapatkan persetujuan perubahan nama dari 360Kredi menjadi KrediOne sekiranya pada Februari 2025," ungkapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Senin (26/5).
Seusai mendapat izin OJK, Kuseryansyah menyebut perubahan nama juga harus dilaporkan kepada Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Sebab, Komdigi yang mengeluarkan status Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE), sehingga namanya juga harus diubah.
Setelah melalui proses di OJK dan Komdigi, Kuseryansyah menyebut pihaknya baru melakukan langkah-langkah untuk melakukan proses transformasi perubahan baik secara nama hingga sistem dalam platform. Dia bilang cukup banyak yang harus diubah baik dari sisi situs resmi, aplikasi, hingga media sosial.
"Selain itu, jutaan customer juga mengenal kami sebagai 360Kredi, sehingga perlu melakukan komunikasi agar mereka lebih aware bahwa 360Kredi sekarang sudah berubah menjadi KrediOne," tuturnya.
Lebih lanjut, Kuseryansyah menyatakan saat ini sebenarnya transformasi platform menjadi KrediOne sudah 90% terselesaikan. Dia bilang masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi.
"Mungkin 90% kami sudah ready. Pasti ada 10% yang tertinggal dalam proses tersebut. Kami berkomitmen untuk merapikan dan menuntaskan itu semua. Dengan demikian, semua pihak yang terkait itu aware bahwa kami saat ini menggunakan nama KrediOne," ucapnya.
Baca Juga: 360Kredi Jalin Kerja Sama Loan Channeling dengan Bank Neo Commerce
Sementara itu, Kuseryansyah menyebut transformasi yang dilakukan tak hanya perubahan dari sisi visual atau nama saja, tetapi adanya perubahan pada fokus bisnis perusahaan. Dia mengatakan pihaknya ingin mengubah pemikiran yang tadinya sekadar produk sentris menjadi konsumen sentris.
"Kalau produk sentris itu, biasanya pelanggan yang akan menyesuaikan kami. Kalau konsumen sentris, kami mendengarkan dan ingin mendalami lebih banyak kegunaan atau keperluan dari para pelanggan terkait pinjaman dana yang ditawarkan kami," katanya.
Dengan demikian, Kuseryansyah berharap adanya perubahan fokus itu pihaknya bisa melakukan banyak adjustment atau penyesuaian. Bukan hanya dari sisi produknya, tetapi juga dari sisi yang lain terkait dengan pelanggan.
Selanjutnya: X Money, Aplikasi Pembayaran dan Perbankan dari Elon Musk Mulai Uji Beta
Menarik Dibaca: Fabil Natural Perkuat Segmen Skincare Halal dengan Cica Moisturizer Gel
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News