kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fintech aggregator AturDuit catatkan 12 juta pengguna per tahun


Kamis, 07 November 2019 / 18:09 WIB
Fintech aggregator AturDuit catatkan 12 juta pengguna per tahun
ILUSTRASI. keuangan digital. Fintech aggregator AturDuit catatkan 12 juta pengguna per tahun. KONTAN/Muradi/2018/03/15


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan bisnis AturDuit di Indonesia terus berkembang. Perusahaan teknologi finansial aggregator ini terus berupaya memberikan layanan solusi masalah keuangan sehingga masyarakat bisa dengan cerdas melakukan perencanaan finansial.

AturDuit merupakan bagian dari iMoney Group, perusahaan fintech yang berbasis di Kuala Lumpur-Malaysia yang berdiri sejak 2012. Saat ini telah memiliki operasi di 4 negara yakni Malaysia, Singapura, Filipina dan Indonesia.

Baca Juga: Dana lender di Amartha akan bisa disimpan di reksadana, begini skemanya

Mitul Lakhani, CEO iMoney Group mengungkapkan, sejak masuk ke Indonesia pada tahun 2016, AturDuit telah melayani 12 juta pengunjung alias user setiap tahunnya. Basis pengunjung platform ini telah meningkat 80% sepanjang tahun ini dengan pendapatan naik lebih dari tiga kali lipat.

Dengan strategi yang sudah dan sedang dilakukan, AturDuit meyakini bisa terus mencatatkan pertumbuhan bisnis di tanah air. "Kami berharap dapat menggandakan bisnis kami pada tahun 2020 dan melanjutkan pertumbuhan yang kuat." kata Mitul Lakhani pada Kontan.co.id, Rabu (6/11).

Profil usia pengunjung AturDuit sebagian besar ada di rentang 25 tahun-35 tahun. Hal ini menurut Mitul Lakhani rentang usia tersebut lebih mengerti penggunaan digital, nyaman menggunakan layanan online dan memang sudah pada tahap melakukan penelitian dan mengajukan permohonan produk keuangan.

AturDuit diyakini bisa melanjutkan pertumbuhan yang kuat didorong oleh kehadiran tim yang solid, adanya kemitraan yang kuat dengan berbagai lembaga keuangan mulai dari bank, asuransi dan pemain fintech, serta didukung oleh kebijakan di Indonesia yang kondusif bagi industri fintech.

Guna mencapai target pertumbuhan itu, Mitul Lakhani mengatakan, pihaknya akan terus melanjutkan investasi SDM melalui aktivitas online maupun offline. Kemitraan dengan organisasi dan lembaga terkait juga akan terus diperbanyak sehingga semakin banyak produk yang ditawarkan di platform AturDuit.

Baca Juga: Makin banyak perusahaan BUMN yang bakal menyuntik modal ke LinkAja

Strategi-strategi itu akan meningkatkan jangkauan AturDuit terhadap masyarakat dengan memberikan pendidikan keuangan sehingga literasi maupun akses ke produk keuangan semakin meningkat pula.




TERBARU

[X]
×