kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Fintech payment adu kuat perluas saluran isi ulang saldo


Senin, 01 Juli 2019 / 20:23 WIB
Fintech payment adu kuat perluas saluran isi ulang saldo


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan teknologi finansial bidang pembayaran atau fintech payment semakin ekspansif. Termasuk memperluas jangkauan saluran pengisian ulang atau top up saldo. Semakin banyak saluran top up, dus semakin banyak pula potensi transaksi yang akan terjadi.

PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) sebagai pemegang izin uang elektronik LinkAja terus melihat peluang perluasan saluran pengisian saldo. Chief Executive Officer LinkAja Danu Wicaksana menyebut tengah menjajaki agar nantinya pengguna dapat melakukan pengisian ulang saldo di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum(SPBU) milik Pertamina.

“Intinya LinkAja ke depannya akan memperluas acces points untuk CICO (Cash in dan Cash Out) untuk mempermudah akses bagi pengguna. Saat ini top up paling banyak dilakukan pengguna lewat bank sekitar 60%,” ujar Danu kepada Kontan.co.id pada Senin (1/7).

Saat ini, top up Link Aja dapat dilakukan lewat Bank Himbara maupun lewat menu transfer antar bank ke BCA, Jenius, CIMB Niaga, Digibank, dan ATM Bersama. Selain itu juga dapat dilakukan lewat kartu debit, serta di gerai GraPARI milik Telkomsel. Pengguna juga bisa melakukan top up di Alfamart, Alfamidi, Circle K, Dan+Dan, FamilyMart, Indomaret, Kantorpos, Mitra LinkAja (MiLa) dan Suzuya.

Danu optimistis pengguna LinkAja akhir tahun ini bisa mencapai 44 juta pengguna. Sedangkan hingga saat ini, ia bilang pengguna LinkAja telah mencapai 22 juta dengan rata-rata nilai transaksi lebih dari Rp 1 miliar per hari.

Pengisian ulang saldo uang elektronik sudah diatur oleh Bank Indonesia lewat Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018 tentang Uang Elektronik. Dalam beleid ini, terdapat dua kategori pengguna pertama yang dikenal basic service bisa melakukan top up sebesar Rp 2 juta. Sedangkan kategori kedua dikenal sebagai full service bisa top up hingga Rp 10 juta.

Pengguna yang dimasukkan sebagai kategori full service ialah sudah melengkapi data diri sebagai prinsip mengenal nasabah atau know your customer (KYC). Sedangkan batas transaksi maksimal pengguna setiap hari sebesar Rp 20 juta.

Pemain lainnya, PT Visionet Internasional atau yang lebih dikenal sebagai OVO juga memperluas jangkauan to up saldo. Terbaru OVO memperluas layanan top up ke di 23 mitra Bank dan non bank yang terhimpun dalam jaringan PT Rintis Sejahtera sebagai pengelola Jaringan PRIMA.

"Hingga saat ini untuk top up OVO, top up dari bank menempati urutan pertama dengan 60%. Disusul dengan top up melalui Grab driver dengan lebih dari 20%," ujar Director of Enterprise Payments OVO Harianto Gunawan kepada Kontan.co.id pada Senin (1/7).

Hingga saat ini, pengguna OVO dapat melakukan top up lewat perbankan, merchant ritel seperti Alfamart, Maxx Coffee, Hypermart, Matahari Department Store, Books & Beyond. Selain itu, pengguna juga bisa melakukan top up lewat driver atau pengemudi Grab Indonesia.

Harianto menyebut selain bekerja sama dengan jaringan PRIMA, OVO akan terus memperluas infrastruktur saluran top up saldo. Ia menyebut akan terus melihat peluang mitra mana lagi yang bisa dijadikan sebagai saluran top up. Tak menutup kemungkinan ke depannya, mitra penjual UMKM bisa saja menjadi mitra top up.

Harianto bilang bagi pengguna yang melakukan top up saldo OVO dibebaskan biaya administrasi termasuk lewat perbankan. Dalam waktu dekat, Harianto menyatakan top up di semua saluran OVO masih akan gratis.

Ia mengaku semakin banyak saluran top up maka secara otomatis transaksi akan semakin bertingkat. Sebelumnya, pertumbuhan transaksi OVO di 2018 mencapai 75 kali lipat dibandingkan transaksi 2017.

Selain itu, sepanjang 2018 terdapat lebih 1 miliar kali transaksi. Kini OVO sudah tersedia di 115 juta perangkat. OVO juga sudah hadir di 319 kota dan tersedia di lebih 500.000 gerai.

PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (GoJek) dengan brand GoPay juga akan memperluas jaringan top up. Head of Corporate Communications GoPay Winny Triswandhani bilang akan terus memberikan solusi yang memudahkan kehidupan pengguna, termasuk untuk top up saldo GoPay.

Lanjut Ia, saat ini pengguna GoPay dapat melakukan pengisian ulang saldo di mitra bank, Alto, Prima, ATM, dan Pegadaian. Selain itu juga bisa di Alfamart maupun driver GoJek.

"Sejak QR Code diperkenalkan di April 2018, kini pertumbuhan transaksi di luar layanan aplikasi GoJek mencapai 25 kali lipat. Sepanjang 2018, kenaikan jumlah pengguna aktif GO-PAY mencapai 90%," ujar Winny kepada Kontan.co.id.

Winny pun mengklaim GoPay tetap menjadi uang elektronik nomor satu di Indonesia . Hal ini berdasarkan tiga riset berbeda di awal tahun 2019 yang dilakukan oleh Financial Times, DailySocial Bersama OJK, dan YouGov.

Winny menjelaskan kenaikan transaksi dan pengguna GoPay terdorong seiring dengan bertambahnya rekan usaha serta inovasi-inovasi dan promosi terbaru.

Hingga saat ini GoPay sudah bekerja sama dengan 360.000 rekan usaha terdiri dari 130.000 UMKM, 5.000 e-commerce, dan 20 layanan pembayaran. Selain itu, GoPay sudah bermitra dengan 28 institusi keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×