Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending PT Sahabat Mikro Fintek (Samir) menyampaikan terdapat sejumlah faktor yang dapat menyebabkan tata kelola memburuk. CEO Samir Yonathan Gautama mengatakan tata kelola dapat memburuk apabila transparansi berkurang, pengawasan internal lemah, atau keputusan bisnis didominasi kepentingan tertentu.
"Oleh karena itu, Samir secara konsisten memperkuat fungsi audit internal, pelatihan kepatuhan, dan budaya integritas di seluruh level organisasi," ujarnya kepada Kontan, Selasa (11/11/2025).
Baca Juga: Fintech Samir Manfaatkan Data Internal dan Eksternal untuk Penilaian Kelayakan Kredit
Yonathan menambahkan Samir selalu berupaya menjalankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) di setiap aspek bisnis. Dia bilang prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan keadilan menjadi dasar Samir dalam mengambil keputusan dan menjalankan operasional.
"Kami juga menjaga kesehatan perusahaan melalui pengawasan keuangan yang ketat, manajemen risiko yang berimbang, serta kepatuhan terhadap regulasi OJK dan asosiasi industri," tuturnya.
Baca Juga: Fintech Samir Terapkan Jurus Ini untuk Mendorong Pembiayaan
Sementara itu, dalam melakukan penilaian kelayakan kredit atau credit scoring. Samir menggunakan kombinasi data, meliputi riwayat transaksi dan perilaku pembayaran di platform, kemudian data kependudukan dan verifikasi identitas berbasis elektronik Know Your Customer (e-KYC).
Selain itu, memanfaatkan juga data perbankan dan kredit melalui ekosistem resmi yang sesuai regulator, serta model machine learning berbasis perilaku pengguna dalam aplikasi.
Adapun Samir mencatatkan Tingkat Keberhasilan Bayar atau TKB90 sebesar 98,99% per November 2025.
Baca Juga: Ini Peluang dan Tantangan yang Dihadapi Fintech Samir hingga Akhir 2025
Selanjutnya: Saham Big Banks Kompak Melemah pada Perdagangan Selasa (11/11)
Menarik Dibaca: Harga Jual Emas Anting Sebelah, Apakah Nilainya Turun Drastis?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













