kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.468   52,00   0,31%
  • IDX 6.369   -150,22   -2,30%
  • KOMPAS100 923   -26,14   -2,75%
  • LQ45 723   -14,43   -1,96%
  • ISSI 196   -6,58   -3,25%
  • IDX30 377   -4,77   -1,25%
  • IDXHIDIV20 454   -7,64   -1,66%
  • IDX80 105   -2,49   -2,32%
  • IDXV30 108   -2,72   -2,46%
  • IDXQ30 124   -1,18   -0,94%

Fokus di UMKM, Mandiri menilai masih banyak hambatan bagi pengusaha cilik


Kamis, 12 Mei 2011 / 17:11 WIB
Fokus di UMKM, Mandiri menilai masih banyak hambatan bagi pengusaha cilik
ILUSTRASI. Karyawan menunjukkan emas logam mulia di kantor Pegadaian Cabang Senen, Jakarta Pusat, Selasa (28/7/2020). Seiring dengan naiknya harga emas yang mencapai Rp 1,022 juta per gram pada Selasa (28/7/2020), PT Pegadaian (Persero) mengajak masyarakat untuk mel


Reporter: Nina Dwiantika |

JAKARTA. Hingga kuartal I 2011, outstanding penyaluran kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) milik PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencapai Rp 34,3 triliun. Angka ini naik 28,46% secara year on year (yoy) yaitu dari Rp 26,7 triliun pada Maret 2010.

Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini mengatakan UMKM menjadi salah satu fokus Mandiri dalam menyalurkan kredit. "Tapi, kondisi infrastruktur yang belum memadai banyak menghambat pengusaha cilik ini dalam mengembangkan usahanya," ujar Zulkifli, Kamis (12/5).

Apalagi, terdapat masalah baru yang harus dihadapi seperti ancaman kenaikan harga minyak mentah dunia dan implementasi ASEAN China Free Trade Agreement (ACFTA) dan Masyarakat Ekonomi Asean 2015.

Zulkifli bilang, implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan mendorong liberalisasi arus barang, jasa, investasi dan tenaga kerja terampil antar negara anggota ASEAN. Sementara Asean China Free Trade Area (ACFTA) akan memberi ruang yang lebih besar bagi barang produksi China untuk masuk ke Indonesia.

Informasi saja, bank berkode saham BMRI ini juga menyalurkan kredit ke sektor UMKM melalui anak usahanya yaitu Bank Sinar Harapan Bali sebesar Rp 604 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×