Reporter: Yoliawan H | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) akan lebih fokus kepada peningkatan jaringan digital banking dibanding untuk penambahan jaringan layanan kantor di tahun 2018. Bahkan untuk transaksi yang dilakukan di kantor cabang hanya sekitar 9% dari total transaksi BTN.
Budi Satria, Direktur BTN mengatakan, Saat ini BTN mengutamakan peningkatan aksesibilitas transaksi melalui pengembangan jaringan melalui digital banking dengan mengembangkan layanan BTN digital solution.
“Walaupun begitu memang masih terdapat banyak area yang tingkat kehadiran BTN masih sangat rendah,” ujar Budi kepada Kontan.co.id, Jumat (26/1).
Budi menjelaskan, oleh karena itu sesuai rencana bisnis bank (RBB) BTN Tahun 2018, jaringan kantor masih akan dikembangkan secara terbatas, antara lain yang direncanakan yakni pembukaan 1 kantor wilayah di Jawa Tengah, Pembukaan 4 kantor cabang (KC) meliputi 1 KC baru dan 3 dari peningkatan status.
Kemudian pembukaan 20 kantor cabang pembantu (KCP), pembukaan 5 kantor kas (KK), pembukaan 26 Payment Point (PP), penambahan 1500 Agen Griya BTN. Dan, untuk jaringan unit usaha syariah terdapat 7 pembukaan KCP dan 2 KK.
Adapun, untuk Tahun 2017 yang lalu telah dilakukan penambahan adalah pembukaan 1 kantor wilayah (kanwil) di Jakarta, pembukaan 10 KC, pembukaan 49 KCP, pembukaan 23 KK, pembukaan 8 PP serta untuk jaringan UUS terdapat 1 KC, 10 KCP dan 2 KK.
Saat ini arah pengembangan BTN memang sedang ke arah jaringan digital. Sekitar 91% transaksi nasabah sudah dilakukan secara digital. Terkait belanja modal untuk jaringan kantor menurut Budi, pihaknya tidak menyiapkan terlalu banyak karena jumlah jaringan baru yang terbatas. Sayang pihaknya tidak menyebutkan angka terkait hak tersebut.
Catatan saja, berdasarkan laporan keuangan bank per kuartal III 2017, BTN telah memiliki jaringan outlet kantor sebanyak 903 kantor, bertambah 34 kantor dari tahun sebelumnya sebesar 869 kantor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
