Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can
JAKARTA. Bank Mandiri menggelar Nusa Tenggara Investment Day. Acara ini bertujuan mencari sarana komunikasi investor untuk menggali potensi di Nusa Tenggara.
Selama ini, Bank Mandiri menilai potensi investasi di Nusa Tenggara belum banyak digarap oleh investor. Padahal, bank plat merah ini menilai, potensi investasi di kawasan timur Indonesia ini cukup besar.
Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini mencontohkan potensi investasi di sektor pertanian, perikanan dan pariwisata. Menurutnya, potensi yang bisa dikembangkan seperti jagung, tembakau, peternakan sapi, garam dan rumput laut, mangan, emas, dan sektor pariwisata.
Zulkifli mensinyalir minimnya investasi di kawasan Nusa Tenggara karena keterbatasan sarana dan prasarana. Selain itu, dia menduga, keterbatasan informasi juga membuat investor tidak menanamkan duitnya di Nusa Tenggara.
Bank Mandiri sendiri menyatakan keinginannya menumbuhkan penanaman modal di sana. "Tetapi ini harus didukung komitmen yang kuat dari pemerintah daerah," kata Zulkifli dalam acara pembuakaan Nusa Tenggara Investment Day, Selasa (25/10).
Dana pengembangan kawasan Nusa Tenggara dan Bali yang masuk dalam koridor V program Masterplan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Pembangunan Indonesia (MP3EI) sebesar Rp 121,6 triliun. Karena itu, Bank Mandiri berkomitmen menyediakan pembiayaan investasi di kawasan tersebut.
Hingga 30 September 2011 lalu, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit sebesar Rp 880 miliar di NTB dan NTT. Penyaluran kredit ini tumbuh 96,5% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Kredit modal kerja per 30 September lalu bahkan tumbuh 117% ketimbang periode yang sama tahun 2010.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News