kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,74   -6,61   -0.71%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gandeng Bank DBS Indonesia, Bahana TCW rilis reksadana saham syariah dolar AS


Rabu, 21 Juli 2021 / 11:53 WIB
Gandeng Bank DBS Indonesia, Bahana TCW rilis reksadana saham syariah dolar AS
ILUSTRASI. Nasabah di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) Bank DBS Indonesia, Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (22/11). KONTAN/Baihaki/22/11/2011


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) bersama Bank DBS Indonesia menggandeng Franklin Templeton Ltd untuk meluncurkan reksadana syariah Bahana US Opportunity Sharia Equity USD.

Produk ini merupakan produk reksadana syariah pertama dan satu-satunya di Indonesia dengan fokus pada pasar saham Amerika Serikat yang saat ini terkonsentrasi pada sektor teknologi dan kesehatan. Produk ini juga dikelola aktif sesuai dengan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik atau environment, social & good corporate governance (ESG).

“Bank DBS Indonesia senantiasa memperkaya pilihan produk investasi karena kami mengerti kebutuhan finansial nasabah dan kondisi market terkini oleh karena itu kami bekerjasama dengan Bahana TCW menghadirkan reksadana syariah Bahana US Opportunity Sharia Equity USD yang memiliki strategi investasi yang atraktif," kata Djoko Soelistyo, Head of Investment Product & Advisory PT Bank DBS Indonesia secara virtual pada Rabu (21/7).

Baca Juga: Gandeng 19 badan amil zakat, BSI sediakan layanan kurban digital

Ia bilang produk ini dapat dibeli melalui Aplikasi digibank by DBS yang menawarkan fleksibilitas investasi dan keleluasaan dalam mengembangkan portofolio. Mulai dari kemudahan registrasi Single Investor Identity (SID), pembelian, penjualan, hingga switching secara online

“Kerjasama kami dengan Bahana TCW untuk meluncurkan produk reksadana yang berfokus pada strategi pertumbuhan positif pasar Amerika Serikat serta mengacu pada prinsip ESG. Strategi ini secara jangka menengah dan panjang diyakini akan mengungguli indeks benchmark Russell 3000 sehingga dapat menjadi pilihan diversifikasi investasi yang bagus bagi investor Bank DBS Indonesia,"  ungkap Regional Head for Southeast Asia Franklin Templeton, Dora Seow. 

Investor dapat melakukan transaksi pada produk terbaru Reksa Dana Syariah Bahana US Opportunity Sharia Equity USD ini melalui seluruh kanal Bank DBS Indonesia sebagai mitra yang ditunjuk menjadi agen penjual efek Reksa Dana ini, termasuk kanal Digibank Reksa Dana yang baru diluncurkan awal Juli lalu.

“Bahana TCW melihat tingginya minat investor Indonesia untuk membeli aset berefek saham teknologi dan kesehatan global. Untuk itu, kami membuka akses tersebut bagi para investor dengan bekerja sama dengan Franklin Templeton, salah satu perusahaan investasi global terbaik,” papar Presiden Direktur Bahana TCW, Rukmi Proborini.

Selama COVID-19 merebak secara global, minat investasi di perusahaan teknologi global, terutama perusahaan raksasa teknologi seperti Facebook, Amazon, Apple, Netflix, Google (FAANG) meningkat pesat. Hal ini dilandasi oleh solidnya bisnis perusahaan digital dibandingkan perusahaan non digital selama pandemi COVID-19.

Baca Juga: Kredit baru diperkirakan tumbuh lebih tinggi di kuartal III-2021, ini indikasinya

Franklin Templeton telah memiliki pengalaman dalam mengelola aset investasi sejak tahun 1990, dengan beragam produk investasi, seperti reksa dana saham, reksa dana obligasi, reksa dana dengan aset offshore, dan ETF. 

Adapun, produk reksa dana yang menjadi kerja sama antara Bahana TCW dan Franklin Templeton ini dipercaya memiliki imbal hasil yang lebih kompetitif karena efek yang diperdagangkan berada di pasar saham Amerika Serikat.

Perdagangan saham di Amerika Serikat seperti New York Stock Exchange dan Nasdaq mencatatkan imbal hasil lebih tinggi dibandingkan pasar saham negara maju lainnya, seperti Eropa, Jepang, maupun negara berkembang secara historis.

Selanjutnya: Pasar belum stabil, ini tips mengatur strategi investasi reksadana dari analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×