kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gandeng fintech, perbankan agresif salurkan kredit digital


Senin, 04 Oktober 2021 / 17:47 WIB
Gandeng fintech, perbankan agresif salurkan kredit digital


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Perbankan kian agresif menggandeng perusahaan fintech untuk meningkatkan penyaluran kredit secara digital. Tak main-main, nilai kredit yang disalurkan melalui platform fintech bernilai miliaran rupiah. 

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) misalnya, menggandeng PT Berdayakan Usaha Indonesia (Batumbu) yang merupakan fintech di sektor pembiayaan UMKM. Melalui Kerja sama ini, CIMB Niaga menyalurkan pembiayaan melalui skema channeling untuk tagihan dagang (invoice financing) dari para pelaku UMKM menggunakan platform milik Batumbu.

Setelah Batumbu, bank swasta ini masih menjajaki kerja sama dengan fintech lain tahun ini. Head of Emerging Business Banking CIMB Niaga Tony Tardjo mengatakan kolaborasi ini dapat meningkatkan pertumbuhan kredit bagi UMKM sesuai arahan pemerintah.

"Selain itu, dapat menjadi wadah untuk salih belajar antara bank dan fintech dalam meningkatkan layanan kepada pelaku  UMKM," kata Tony, Senin (4/10). 

Baca Juga: Laba CIMB Niaga Syariah naik 35% di semester I 2021

Bahkan, dapat meningkatkan efisiensi operasional karena penyaluran kredit melalui platform fintech. Kemudian bisa menjangkau nasabah-nasabah baru yang belum tersentuh pembiayaan perbankan, sehingga dapat meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. 

Tak mau kalah, PT Bank Neo Commerce Tbk juga memperluas kerja sama dengan penyelenggara fintech. Bank bersandi saham BBYB ini sudah bekerja sama dengan 15 platform fintech baik untuk kredit produktif maupun konsumtif.  

Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan bilang untuk pembiayaan produktif, bank bekerja sama dengan Crowdo, Esta Kapital, Restock.id, Komunal, iGrow dan Modal Rakyat.  Sedangkan untuk pembiayaan konsumtif, bank menggandeng Finmas dan Kredito, Finplus, Danai.id, Ringan, Ivoji, Easycash dan bantusaku.

Baca Juga: Permintaan kredit menggeliat, bank bisa kembali andalkan pendapatan bunga

“Bagi kami, fintech dan startup berbasis digital adalah kolega, yang mana kami bersama membangun ekosistem digital di Indonesia untuk menjadi lebih baik,” ujar Tjandra.

Bank Neo Commerce melihat potensi setiap fintech yang akan diajak bekerja sama seperti layanan pengecekan keuangan, transaksi pengguna, kredit berjalan, dan hal teknis lainnya. Syarat paling utama ialah, kesamaan visi untuk memajukan UMKM di Indonesia.

“Sampai saat ini penyedia fintech yang telah bekerjasama dengan kami memiliki ticket size antara Rp 30 miliar hingga Rp 50 miliar. Kami sedang dalam diskusi dengan beberapa penyedia perusahaan fintech dan akan kami umumkan (kerja sama) dalam waktu dekat,” paparnya.  

Sepanjang 2021, target Bank Neo Commerce memperbesar penyaluran kredit melalui skema channeling dengan beberapa fintech. Target penyaluran kredit lewat fintech bernilai Rp 750 miliar di 2021. Pinjaman itu akan disalurkan kepada 15 hingga 20 pemain fintech. 

Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) sudah berkolaborasi dengan fintech seperti Modalku, Koinworks dan Modal Rakyat. Hingga Mei 2021, bank telah merealisasikan kredit Rp 348 miliar kepada delapan fintech. 

Selanjutnya: Bankir: Arah penurunan suku bunga kredit bergantung pada likuiditas bank

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×