Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Jago Tbk (ARTO) sebagai bank berbasis teknologi (tech-based bank) mengaku akan terus fokus dalam mengembangkan layanan digitalnya melalui Aplikasi Jago (Jago App) dan fitur-fiturnya dan tertanam di dalam ekosistem digital Indonesia.
Direktur Kepatuhan & Corporate Secretary Bank Jago Tjit Siat Fun mengatakan kepada Kontan, di mana tahun ini Bank Jago bekerja sama dengan GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) akan mengeluarkan produk layanan terbarunya.
Meski tidak dijelaskan secara gamblang, Tjit Siat Fun bilang "Ini sebagai bentuk kolaborasi lebih lanjut kami yang akan segera kami luncurkan dalam waktu dekat".
Diluncurkan sejak tahun 2021, Bank Jago melalui pengembangan Jago App telah dirancang untuk dapat tertanam di berbagai ekosistem digital, serta dapat disesuaikan (customized) dan di personalisasi (personalized) sesuai dengan kebutuhan masing-masing nasabah.
"Pengembangan Jago App didasarkan pada kemampuan dapat tertanam dalam ekosistem digital. Maka kami percaya kolaborasi dengan ekosistem digital. Ke depan, kami akan terus memperdalam kolaborasi dengan ekosistem digital yang sudah ada, seperti ekosistem GoTo, Bibit dan Stockbit, dan BFI Finance," kata Tjit Siat Fun.
Baca Juga: Kinerja Membaik, Simak Prospek Saham Bank Jago
Lebih lanjut Bank Jago mengakui hal tersebut merupakan upaya untuk memperluas kolaborasi dengan ekosistem yang baru untuk terus memberikan produk dan layanan keuangan kepada nasabah.
Perseroan melihat prospek perbankan digital masih terbuka sangat besar. Dengan perkembangan digitalisasi, Tjit Siat Fun mengatakan setiap bank memiliki peluang yang besar untuk melayani masyarakat secara digital, apalagi penggunaan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari semakin meningkat.
"Untuk itu bank yang mampu memahami kebutuhan nasabah dan mengantisipasi perubahan secara cepat dan tepat dengan tetap memberikan produk dan layanan yang relevan bagi nasabah, akan menjadi faktor kunci dalam persaingan perbankan," katanya.
Perseroan meyakini dapat terus bertumbuh positif sejalan dengan tren di tahun sebelumnya. Sebagai tech-based bank, Bank Jago akan fokus berinovasi untuk mengembangkan Jago App dan mengenalkan fitur-fitur baru sesuai dengan kebutuhan nasabah di segmen pasar ritel (consumer), usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta mass market. Ini tentu akan meningkatkan penyaluran kredit, dana pihak ketiga, dan pengguna Aplikasi Jago lebih besar lagi.
Jika melihat laporan kinerja Bank Jago di kuartal I-2023, Bank Jago mencatat pertumbuhan secara sehat, baik dari sisi pinjaman, dana pihak ketiga (DPK), dan jumlah nasabah.
Setidaknya terdapat 7,5 juta nasabah yang telah dilayani, termasuk lebih dari 5,8 juta nasabah funding melalui Aplikasi Jago per kuartal I-2023. Jumlah nasabah tersebut naik lebih dari dua kali lipat dibanding 3,5 juta nasabah per kuartal I-2022, termasuk 2,3 juta nasabah funding melalui Aplikasi Jago.
Pertumbuhan jumlah nasabah funding sejalan dengan pertumbuhan DPK sebesar 120% (YoY) menjadi Rp 9,28 triliun per Maret 2023 dari Rp 4,21 triliun per Maret 2022.
Peningkatan DPK didorong pertumbuhan current account and savings account (CASA) sebesar 158% dari Rp 2,29 triliun pada kuartal I-2022 menjadi Rp 5,92 triliun pada kuartal I-2023. Pertumbuhan yang signifikan tersebut mendorong porsi CASA terhadap DPK mencapai 64% per akhir Maret lalu.
Penyaluran kredit dan pembiayaan syariah Bank Jago mencapai Rp 10,84 triliun atau bertumbuh 76% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 6,15 triliun. Pertumbuhan kredit dan pembiayaan syariah juga mendorong aset Bank Jago mencapai Rp 18,02 triliun dan laba sebelum pajak mencapai Rp 22 miliar per akhir Maret 2023.
"Semua pencapaian ini tentunya menunjukkan Bank Jago dapat bertumbuh secara berkelanjutan dengan dukungan fundamental kuat yang telah dibangun sejak tahun sebelumnya," kata Tjit Siat Fun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News