kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Jago Akan Ganti Nahkoda, Ini Profil Arief Harris Tandjung Calon Dirut Baru


Rabu, 03 Mei 2023 / 17:01 WIB
Bank Jago Akan Ganti Nahkoda, Ini Profil Arief Harris Tandjung Calon Dirut Baru
ILUSTRASI. KONTAN/Arif Ferdianto


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Jago Tbk (ARTO) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 25 Mei mendatang. Salah satu agenda rapat adalah perubahan susunan direksi perseroan. 

Agenda lainnya adalah pengesahan laporan keuangan 2022, laporan pengguna dana hasil penawaran umum, serta penerbitan saham baru dalam rangka program kepemilikan saham untuk karyawan (MSOP).

Bank Jago akan melakukan pergantian Nahkoda. Perseroan telah mengusulkan Arief Harris Tandjung  menjadi Direktur Utama Bank Jago menggantikan Kharim Siregar. Pergantian ini akan efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Perseroan akan mengusulkan ke rapat untuk memperoleh persetujuan atas perubahan susunan direksi dengan mengangkat Arief Harris Tandjung sebagai Direktur Utama terhitung sejak tanggal yang ditentukan dalam Rapat dan setelah mendapat persetujuan dari OJK,” tulis manajemen Jago dalam keterbukaan informasi, Rabu (3/5).

Arief bukan orang baru di Bank Jago. Ia bersama sama Kharim ikut membesarkan BTPN dan kemudian mengembangkan Bank Jago. Jauh sebelum itu, lulusan teknik elektro Universitas Indonesia berusia 51 tahun ini telah berkarir di banyak bank, antara lain Bank Danamon, Standard Chartered dan Bank Permata. 

Berbeda dengan Kharim yang terkenal sebagai bankir spesialis IT, Arief justru lebih banyak menghabiskan perjalanan karirnya di bidang finance. 

Arief mengatakan, Kharim sudah membangun fondasi Bank Jago dengan kokoh berfundamental baik dan memiliki posisi tersendiri di industri bank digital sebagai bank berbasis teknologi yang mampu tertanam dalam ekosistem. Sehingga menurutnya, tugasnya hanya merawat dan meneruskan yang sudah dibangun sehingga bank bisa tumbuh ke level yang lebih tinggi lagi.

Kharim Siregar menyelesaikan masa jabatan setelah melewati tiga tahun kepemimpinan yang gemilang. Alumni ITB yang belasan tahun malang melintang sebagai bankir spesialis IT ini telah membangun fondasi yang sangat kuat dan membawa Jago sebagai tech-based bank terpopuler di negeri ini. Salah satu puncak pencapaian tertingginya adalah memperkenalkan bisnis model bank digital yang mampu tertanam dalam ekosistem secara seamless.  

Kharim diangkat sebagai orang nomor satu Bank Jago pada RUPS 16 November 2019 dan efektif memimpin bank ini terhitung mulai Maret 2020. Ketika itu, penerapan teknologi paling mutakhir di industri perbankan baru sebatas aplikasi, yang memungkinkan nasabah membuka rekening bank tanpa proses tatap muka. Bank Jago kemudian muncul dengan membawa gagasan baru, yakni mengintegrasikan aplikasi bank ke platform digital lain.    

Dari gagasan itu, Bank Jago berhasil membangun kolaborasi mendalam dengan sejumlah aplikasi seperti platform reksadana online Bibit.ID, platform investasi Stockbit dan ekosistem PT GoTo Gojek Tokopedia. Di era kepemimpinannya, integrasi aplikasi Jago, Gojek dan Gopay terwujud dan membawa bank digital ke level baru yang lebih tinggi. 

Di penghujung periode kepemimpinan Kharim, jumlah nasabah Bank Jago mencapai 7,8 juta, termasuk lebih dari 6,1 juta nasabah funding melalui Aplikasi per April 2023. Dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 9,28 triliun dengan total penyaluran kredit serta pembiayaan syariah menembus Rp10,84 triliun. Selain menjalin kemitraan strategis dengan Bibit, Stockbit dan GOTO, Bank Jago juga telah berkolaborasi dengan 30 mitra dari berbagai ekosistem. 

Dalam acara halal bi halal dengan sejumlah redaktur media, Kharim tidak banyak bercerita rencana selanjutnya setelah melepas tampuk kepemimpinan di Bank Jago. Ia hanya bilang ingin fokus mengembangkan teknologi yang bisa diadopsi dan diimplementasikan di berbagai perusahaan industri jasa keuangan, terutama di level regional (Asia). 

“Perkembangan teknologi yang pesat menghadirkan peluang tersendiri bagi para pelaku teknologi, termasuk saya yang memiliki kemampuan dan minat khusus di bidang ini. Dengan melihat perkembangan tersebut, saya memiliki aspirasi baru untuk fokus dalam bidang teknologi. Tunggu tanggal mainnya” kata Kharim Siregar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×