kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gara-gara corona, multifinance bakal review rencana penerbitan surat utang


Jumat, 08 Mei 2020 / 18:14 WIB
Gara-gara corona, multifinance bakal review rencana penerbitan surat utang


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 tak hanya menekan bisnis pembiayaan multifinance atau leasing. Perusahaan pemeringkat PT Pefindo menilai Covid-19 juga bakal membuat penurunan pemeringkatan maupun outlook multifinance. 

Juga membuat perusahaan multifinance meninjau ulang rencana korporasi dalam merilis surat utang. Kepala Divisi Pemeringkatan Jasa Keuangan Pefindo Hendro Utomo bilang saat ini ekspansi multifinance berkurang.

Baca Juga: Mandat pemeringkatan obligasi Pefindo mencapai Rp 71,29 triliun per April 2020

"Karena fokusnya lebih menjaga colection saja, sedangkan pencairan pembiayaan baru sangat terbatas. Dengan sendirinya kebutuhan dana bisa dikelola dengan baik, sehingga tidak perlu terbitkan surat utang," ujar Hendro dalam video conference pada Jumat (8/5).

Ia melanjutkan, dari sisi investor, ada kecenderungan untuk mendapatkan kupon atau harga yang lebih menarik. Artinya bunga yang harus dibayarkan oleh multifinance menjadi lebih tinggi.

Analis Divisi Pemeringkatan Jasa Keuangan Pefindo Danan Dito mengakui Covid-19 bakal memberikan dampak yang signifikan bagi industri multifinance. Utamanya dengan adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) membuat penagihan pembiayaan turun drastis.

Lanjut Danan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga telah mengeluarkan kebijakan relaksasi penundaan bayar cicilan hingga 12 bulan lagi debitur multifinance yang terkena dampak Covid-19. Hal ini akan menekan bisnis perusahaan multifinance terutama bagi yang mengandalkan koleksi secara tatap muka. 

Baca Juga: Genjot KPR di tengah pandemi, BTN luncurkan program Ketupat Beruntung

"Secara keseluruhan dampaknya cukup signifikan bagi perusahaan multifinance. Sehingga perubahan outlook dan negatif lebih besar di sektor multifinance dibandingkan sektor keuangan lainnya seperti perbankan maupun asuransi," paparnya.

Kendati demikian, Ia mengaku untuk rating dan outlook perusahaan multifinance hingga Maret 2020 belum banyak berubah. Ia berpendapat tekanan akan terasa pada April 2020. "Memang saat ini (Data Maret 2020) belum ada perubahan, kita pantau dengan ketat satu atau dua bulan ke depan perlu diambil rating action," tuturnya.

PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) menunggu kondisi pasar membaik untuk menerbitkan obligasi tahun ini. Terlebih, kondisi pasar masih tertekan akibat penyebaran virus corona di Indonesia.

“Kami akan melihat kondisi pasar dan permintaan untuk menerbitkan obligasi ini,” kata Direktur Keuangan WOM Finance Zacharia Susantadiredja kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: BTN: Walau ada pandemi, kinerja masih on track

Awalnya WOM Finance berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 1 triliun pada semester I 2020. Namun perusahaan ini akan meninjau kembali berapa nilai yang akan diterbitkan tapi dipastikan tetap dilakukan pada kuartal II 2020.

Nantinya sumber pendanaan tersebut akan digunakan sebagai modal kerja perusahaan untuk menyalurkan pinjaman ke nasabah. Seperti diketahui, WOM Finance menargetkan pembiayaan 2020 mencapai Rp 6,5 triliun atau naik 13,5% dari realisasi 2019 yakni Rp 5,8 triliun.

Selain obligasi, sumber pendanaan perusahaan juga berasal dari pinjaman perbankan. Strategi pemenuhan kebutuhan pendanaan akan berimbang antara pinjaman bank dan penerbitan obligasi.

Guna mencapai target pembiayaan, perusahaan sudah menyiapkan strategi dalam mencapai pertumbuhan tersebut. Mulai dari perbaikan proses bisnis hingga meningkatkan kualitas sumber daya manusia di WOM Finance.

Baca Juga: Pemerintah targetkan dapat komitmen pinjaman multilateral senilai US$ 7 miliar

"Kami akan tingkatkan untuk repeat order untuk produk multiguna baik untuk pembiayaan motor maupun mobil. Kita akan fokus untuk pembiayaan motor baru," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×