kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Genjot bisnis konsumer di tengah pandemi, BNI andalkan kekuatan digitalisasi


Kamis, 14 Januari 2021 / 17:47 WIB
Genjot bisnis konsumer di tengah pandemi, BNI andalkan kekuatan digitalisasi
ILUSTRASI. Kantor cabang BNI


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Anna Suci Perwitasari

Corina menambahkan, BNI juga semakin gencar untuk meningkatkan transaksi nasabah menggunakan kartu kredit di tengah pandemi Covid-19. Salah satu penawarannya adalah dengan memberikan nasabah untuk mengkonversi transaksi menjadi installment dengan bunga 0%.

Transaksi menggunakan kartu kredit di BNI saat ini cukup terdampak lantaran banyaknya pembatasan yang membuat nilai transaksi juga rendah.

"Kalau dilihat memang transaksi kartu kredit ini dengan adanya pembatasan traveling domestik maupun internasional, pembatasan jam operasional mall, hingga pembatasan jumlah pengunjung dine in di resto ini semua transaksi memang terjadi pembatasan," lanjut dia.

Untuk mendorong peningkatan transaksi ini, jelas dia, BNI telah menargetkan sejumlah sektor-sektor ekonomi yang memiliki prospek seperti transaksi e-commerce, gadget, kesehatan dan travel related. Selain itu nasabah di luar Jakarta transaksi kartu kredit akan difokuskan di merchant lokal strategis dan favorit.

Baca Juga: Kebutuhan kantor cabang digeser layanan digital, jumlah kantor bank makin susut

Adapun, sepanjang 2020, bisnis wealth management di BNI mengalami peningkatan signifikan, baik dari sisi jumlah nasabah hingga dana kelolaan atawa Assets Under Management (AUM). Peningkatan bisnis wealth management ini terjadi seiring dengan meningkatnya jumlah nasabah kalangan atas dan literasi keuangan.

“Memang pertumbuhan masyarakat kalangan atas bertambah disertai dengan pemahaman literasi keuangan. Ini sangat bagus menurut kami, ini terlihat dengan meningkatnya jumlah nasabah BNI Emerald, yaitu nasabah yang memiliki dana cukup besar setiap tahunnya. Tumbuh 12% yoy di 2020,” ujar Corina.

Dia menjelaskan, seiring dengan peningkatan ini nilai AUM reksa dana yang dikelola melalui bisnis ini meningkat 37% YoY hingga akhir 2020. Sedangkan AUM untuk obligasi naik 15% YoY untuk periode yang sama.

“Kami amati juga pertumbuhan dana nasabah kaya dalam situasi pandemi diiringi perubahan perilaku termasuk transaksi finansial yang shifting dari konvensional ke online channel,” kata dia.

Perubahan perilaku ini dimanfaatkan oleh BNI untuk memberikan edukasi investasi dan penawaran yang disesuaikan dengan profil risiko masing-masing nasabah. Tidak sedikit nasabah high affluent yang memanfaatkan momen penyesuaian suku bunga meningkatkan aset kelas melalui penempatan produk investasi yang sesuai profil risiko. Dengan demikian AUM dapat meningkat dan terjaga meski di saat pandemi.

“BNI juga terus menggalakkan berbagai program literasi keuangan dan inklusi keuangan yang diimbangi dengan ekspansi bisnis Funding, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau BNI Griya, hingga Kredit Tanpa Agunan (KTA) atau BNI Fleksi,” tutup Corina.

Selanjutnya: Melonjak gila-gilaan, harga saham Bank Mega (MEGA) menyentuh rekor tertinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×