kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Genjot bisnis konsumer di tengah pandemi, BNI andalkan kekuatan digitalisasi


Kamis, 14 Januari 2021 / 17:47 WIB
Genjot bisnis konsumer di tengah pandemi, BNI andalkan kekuatan digitalisasi
ILUSTRASI. Kantor cabang BNI


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) tengah berfokus untuk meningkatkan kemampuan channel digital yang dimilikinya sehingga dapat memberikan layanan kepada nasabah dengan melalui satu platform yang lengkap.

Pengembangan digital tak hanya dilakukan di internal bank, namun juga untuk memfasilitasi partner pihak ketiganya dengan menggunakan layanan Application Programming Interface (API).

"Untuk mendukung perkembangan digitalisasi perbankan, BNI merancang berbagai inisiatif strategi antara lain melakukan percepatan pengembangan terintegrasi yang menurut kami jadi fokus saat ini bagaimana memiliki omni channel. Dengan adanya omni channel ini nantinya akan membuat nasabah bisa melakukan berbagai transaksi mulai dari digital management hingga layanan kartu kredit secara digital." kata Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Kamis (14/1).

Selain itu, pengembangan BNI Mobile Banking juga menjadi prioritas perusahaan dan akan dikembangkan menjadi super apps yang bisa menghadirkan layanan keuangan digital.

Baca Juga: Disalurkan 3 bulan sekali, ini cara untuk dapat BLT PKH 2021

"Kami juga melakukan ekspansi layanan perbankan melalui strategi partnership ke pihak ke 3, other feature channel dan mengadopsi API services. Jadi itu yang menjadi perkembangan digitalisasi perbankan yang sudah kami rancang dengan beberapa inisiatif ini," lanjut dia.

Secara garis besar, rencana pengembangan digital BNI terbagi dalam empat inisiatif. Pertama, design dan mengembangkan solusi digital tergegas melalui channel BNI dan pihak ketiga jadi ini lebih kepada API services. 

Kedua, peningkatan UI/UX untuk menciptakan pengelaman nasabah yang lebih baik dan MPS jadi positif. Ketiga, meningkatkan strategic partnership dengan mitra BNI untuk memperluas jangkauan dan layanan serta pemasaran produk BNI ke channel pihak ketiga.

Keempat, BNI terus meningkatkan digital mindset dan kapabilitas pegawai untuk optimalisasi proses bisnis digital.

Corina menambahkan, BNI juga semakin gencar untuk meningkatkan transaksi nasabah menggunakan kartu kredit di tengah pandemi Covid-19. Salah satu penawarannya adalah dengan memberikan nasabah untuk mengkonversi transaksi menjadi installment dengan bunga 0%.

Transaksi menggunakan kartu kredit di BNI saat ini cukup terdampak lantaran banyaknya pembatasan yang membuat nilai transaksi juga rendah.

"Kalau dilihat memang transaksi kartu kredit ini dengan adanya pembatasan traveling domestik maupun internasional, pembatasan jam operasional mall, hingga pembatasan jumlah pengunjung dine in di resto ini semua transaksi memang terjadi pembatasan," lanjut dia.

Untuk mendorong peningkatan transaksi ini, jelas dia, BNI telah menargetkan sejumlah sektor-sektor ekonomi yang memiliki prospek seperti transaksi e-commerce, gadget, kesehatan dan travel related. Selain itu nasabah di luar Jakarta transaksi kartu kredit akan difokuskan di merchant lokal strategis dan favorit.

Baca Juga: Kebutuhan kantor cabang digeser layanan digital, jumlah kantor bank makin susut

Adapun, sepanjang 2020, bisnis wealth management di BNI mengalami peningkatan signifikan, baik dari sisi jumlah nasabah hingga dana kelolaan atawa Assets Under Management (AUM). Peningkatan bisnis wealth management ini terjadi seiring dengan meningkatnya jumlah nasabah kalangan atas dan literasi keuangan.

“Memang pertumbuhan masyarakat kalangan atas bertambah disertai dengan pemahaman literasi keuangan. Ini sangat bagus menurut kami, ini terlihat dengan meningkatnya jumlah nasabah BNI Emerald, yaitu nasabah yang memiliki dana cukup besar setiap tahunnya. Tumbuh 12% yoy di 2020,” ujar Corina.

Dia menjelaskan, seiring dengan peningkatan ini nilai AUM reksa dana yang dikelola melalui bisnis ini meningkat 37% YoY hingga akhir 2020. Sedangkan AUM untuk obligasi naik 15% YoY untuk periode yang sama.

“Kami amati juga pertumbuhan dana nasabah kaya dalam situasi pandemi diiringi perubahan perilaku termasuk transaksi finansial yang shifting dari konvensional ke online channel,” kata dia.

Perubahan perilaku ini dimanfaatkan oleh BNI untuk memberikan edukasi investasi dan penawaran yang disesuaikan dengan profil risiko masing-masing nasabah. Tidak sedikit nasabah high affluent yang memanfaatkan momen penyesuaian suku bunga meningkatkan aset kelas melalui penempatan produk investasi yang sesuai profil risiko. Dengan demikian AUM dapat meningkat dan terjaga meski di saat pandemi.

“BNI juga terus menggalakkan berbagai program literasi keuangan dan inklusi keuangan yang diimbangi dengan ekspansi bisnis Funding, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau BNI Griya, hingga Kredit Tanpa Agunan (KTA) atau BNI Fleksi,” tutup Corina.

Selanjutnya: Melonjak gila-gilaan, harga saham Bank Mega (MEGA) menyentuh rekor tertinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×