kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.159   41,00   0,25%
  • IDX 7.068   84,02   1,20%
  • KOMPAS100 1.055   14,87   1,43%
  • LQ45 830   12,78   1,56%
  • ISSI 214   1,72   0,81%
  • IDX30 423   6,78   1,63%
  • IDXHIDIV20 510   7,73   1,54%
  • IDX80 120   1,71   1,44%
  • IDXV30 125   0,57   0,46%
  • IDXQ30 141   1,92   1,38%

Genjot kredit agribisnis, BRI gandeng HKTI


Jumat, 18 Januari 2019 / 13:10 WIB
Genjot kredit agribisnis, BRI gandeng HKTI


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan yang sudah terjadi sejak 2018 akan mengerek bunga kredit. Namun kenaikan suku bunga tidak akan terlalu berdampak bagi kredit sektor agribisnis PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Lantaran bank dengan aset nomor wahid ini akan mengoptimalkan kredit usaha rakyat (KUR) yang memiliki bunga 7% per tahun.

Guna mendorong kredit agribisnis lebih luas, bank dengan sandi saham BBRI ini membidik petani yang terhimpun dalam sebuah organisasi. Terbaru, Bank BRI menjalin kerja sama strategis dengan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) untuk Penyediaan dan Pemanfaatan Jasa Layanan Perbankan.

Direktur Utama BRI Suprajarto menargetkan lewat kerja sama ini, BRI dapat memenuhi target 60% penyaluran KUR ke sektor produktif. Suprajarto mengaku pada 2018 lalu BRI sudah menyalurkan KUR ke sektor produktif sekitar 43% dari total KUR yang disalurkan.

Tahun 2019 ini BRI menargetkan dapat menyalurkan KUR Rp 86,97 triliun. Sedangkan pada 2018 lalu, BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp 80,2 triliun.

Meski tidak merinci target penyaluran kredit kepada anggota HKTI, namun Suprajarto mengaku HKTI memiliki pasar yang besar lantaran HKTI memiliki anggota 4 juta petani di seluruh Indonesia.

"Kalau 4 juta orang kali KUR Mikro dengan plafon Rp 20 juta ya, itu potensi yang luar biasa. Cash management pasti luar biasa, apalagi kalau income mereka makin bertambah otomatis spend mereka lebih besar ya. Tabung besar otomatis potensi tersendiri juga untuk BRI," jelas Suprajarto di Jakarta, Jumat (18/1).

Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengaku siap menyerap 60% dari KUR BRI. Lanjut Moeldoko kerjasama ini diharapkan dapat meringankan permasalahan yang selama ini dihadapi petani di Indonesia.

“Saat ini petani di Indonesia menghadapi 5 masalah utama, yakni luasan lahan, permodalan, teknologi, manajemen dan market. Melalui kerjasama dengan Bank BRI, kami yakin dapat mempermudah memberikan akses permodalan terutama KUR kepada petani,” imbuh Moeldoko.

Sebelum adanya kerja sama dengan HKTI, BRI telah melakukan berbagai upaya untuk memajukan sektor pertanian di Indonesia. Hal ini dilakukan melalui pemberian akses permodalan berupa KUR, program kewirausahaan pertanian, perhutanan sosial serta penyaluran kartu tani.

“Kami berharap dengan menggandeng HKTI maka kehadiran BRI berikut layanan-layanan unggulan kami semakin dapat dirasakan manfaatnya oleh anggota HKTI dan seluruh petani. Terlebih saat ini BRI ditunjang oleh 9.798 jaringan kantor, 330 ribu jaringan e channel dan 400 ribu agen BRILink yang tersebar di seluruh Indonesia,” pungkas Suprajarto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×