Reporter: Dina Farisah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Permodalan Nasional Mandiri (PNM) memiliki harapan untuk menyalurkan pembiayaan lebih deras tahun depan. Salah satu strateginya, PNM berencana menambah cabang baru.
Pada Januari-November 2016, PNM mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 3,28 triliun. Jumlah ini naik 35% dibandingkan akhir 2015.
"Adapun outstanding pembiayaan kami hingga November 2016 sebesar Rp 4,75 triliun. Angka ini naik 24% dibandingkan akhir tahun lalu Rp 3,81 triliun," ujar Gung Panggodo, Corporate Secretary PNM, Kamis (29/12).
Dari kucuran kredit produktif tersebut, PNM telah berhasil menyalurkan pembiayaan kepada 400.000 lebih nasabah perempuan prasejahtera produktif melalui program Mekaar. Angka itu sesuai target yang ditetapkan pemerintah.
Gung memaparkan, program Mekaar merupakan program pembiayaan ibu prasejahtera produktif. Pembiayaan diberikan secara berkelompok untuk membantu mendapatkan akses pendanaan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Program Mekaar untuk mengentaskan kemiskinan ini masuk dalam program ekonomi kerakyatan pemerintahan Joko Widodo.
Mekaar merupakan salah satu program PNM membina masyarakat mengembangkan usaha khususnya pengembangan ekonomi kerakyatan. Adapun, kriteria pemilihan nasabah Mekaar antara lain miskin secara ekonomi dengan pendapatan US$ 2 per hari per kapita atau tempat tinggal tidak layak huni.
Melalui program ini, PNM berkomitmen berkontribusi penuh mengembangkan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) agar berkembang sehingga bisa membuka lapangan kerja bagi lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan. Tahun depan, PNM diberikan mandat lebih besar dari Kementerian BUMN.
PNM ditargetkan menyalurkan pembiayaan pada 2 juta keluarga prasejahtera. Untuk itu, PNM menguatkan infrastruktur pendukung. PNM berencana memperluas jaringan kantor cabang Mekaar menjadi 1.000 cabang agar dapat melayani seluruh Indonesia.
Saat ini, jumlah kantor cabang Mekaar sebanyak 350 cabang. PNM menargetkan outstanding pembiayaan tahun depan bisa mencapai sekitar Rp 7,5 triliun. Artinya, target outstanding ini naik 58% dari saat ini.
Hingga akhir 2016, PNM menargetkan perolehan laba sebesar Rp 70 miliar. Tahun depan, PNM mengincar pertumbuhan laba 10% menjadi Rp 77 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News