Reporter: Ferry Saputra | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto telah menyetujui anggaran kelanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) periode 2025-2029 sebesar Rp 48,8 triliun. Menanggapi hal itu, perusahaan asuransi umum PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) menilai kepastian anggaran pembangunan IKN yang senilai Rp 48,8 triliun akan berdampak positif terhadap kinerja lini bisnis asuransi rekayasa atau engineering.
Marketing Director Great Eastern General Insurance Indonesia Linggawati Tok mengatakan hal itu tak terlepas dari adanya pembangunan proyek-proyek besar, seperti pembangunan gedung perkantoran, komersial, industri, infrastruktur transportasi, serta jaringan utilitas di IKN.
"Ditambah adanya pembangunan fasilitas umum yang akan membutuhkan asuransi rekayasa, baik berupa konstruksi (contractors all risks), pemasangan mesin (erection all risks), dan alat berat (heavy equipments)," ungkapnya kepada Kontan, Minggu (26/1).
Untuk proyek-proyek pemerintah dan infrastruktur, Linggawati berpendapat umumnya sudah menjadi langganan perusahaan asuransi pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Oleh karena itu, dia bilang Great Eastern General Insurance Indonesia akan fokus untuk mendapatkan bagian yang signifikan pada proyek-proyek pembangunan komersial, industri, dan perumahan swasta, serta alat berat. Namun, informasi yang ada saat ini belum ada kepastian kapan akan dimulai.
Baca Juga: Ditopang Libur Nataru, Jasindo Optimis Capai Target Asuransi Kendaraan Rp 139 Miliar
Pada 2024, Linggawati menyampaikan Great Eastern berhasil meraih pendapatan premi asuransi rekayasa sebesar Rp 88 miliar. Nilai itu meningkat 50%, jika dibandingkan tahun sebelumnya.
"Pertumbuhan premi asuransi rekayasa utamanya didukung dari sektor asuransi konstruksi (contractors all risks) dan erection all risks sebesar 70%, serta dari asuransi alat berat sebesar 20%, sedangkan 10% jenis asuransi lainnya," tuturnya.
Linggawati menerangkan pertumbuhan premi asuransi konstruksi perusahaan didukung oleh peningkatan konstruksi sipil di sektor komersial, seperti perumahan, perkantoran, pergudangan, dan mal. Untuk sektor industrial atau pembangunan pabrik, utamanya ditopang pabrik otomotif, makanan dan pengolahan, serta hasil tambang.
Linggawati membeberkan Great Eastern mematok target perolehan premi asuransi rekayasa sebesar Rp 95 miliar pada 2025 atau meningkat 10% dibandingkan target tahun sebelumnya.
Baca Juga: Bidik Pendapatan Premi Rp 9,7 Triliun, Asuransi Sinar Mas Dorong Asuransi Golf
"Kami berharap dengan adanya kepastian anggaran pembangunan IKN, maka target tersebut akan tercapai seandainya pembangunan tersebut terealisasi," ungkapnya.
Untuk mencapai target itu, Linggawati bilang Great Eastern bekerja sama dengan beberapa perusahaan pengembang properti baik klien existing maupun broker asuransi untuk meningkatkan penetrasi dalam proyek pembangunan berikutnya.
"Dengan dukungan kapasitas dari perusahaan reasuransi global ternama, kami yakin klien Great Eastern akan lebih dipercaya untuk menjamin proyek-proyek konstruksi besar," ujarnya.
Linggawati juga berharap stabilitas politik dan ekonomi yang makin membaik akan membuat realisasi investasi dan pembangunan berjalan lebih lancar pada tahun ini. Selain itu, tentunya stabilitas nilai tukar Rupiah dan suku bunga juga turut andil menjadi pendorong realisasi berbagai proyek yang sudah dicanangkan oleh pemerintah maupun pihak swasta.
Selanjutnya: Promo HokBen Payday 25-31 Januari 2025, Makan Berempat Mulai Rp 26.000-an Per Orang
Menarik Dibaca: Katalog Promo Alfamidi Hemat Satu Pekan Periode 24 Januari-2 Februari 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News