Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Green zakat merupakan konsep yang mengintegrasikan prinsip-prinsip zakat dengan kepedulian terhadap lingkungan hidup. Melalui green zakat, potensi zakat tidak hanya untuk mengentaskan kemiskinan, juga untuk mendukung program pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Bank Syariah Indonesia (BSI) misalnya mengimplementasikan green zakat sebagai instrumen pendanaan untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan.
Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo mengatakan, zakat yang tidak hanya bermanfaat secara sosial, tetapi juga menjawab tantangan keberlanjutan lingkungan. “Melalui green zakat, kami ingin memastikan bahwa prinsip maqashid syariah benar-benar terwujud dalam menjawab isu perubahan iklim,” jelas Anggoro, dalam keterangannya, Rabu (10/9/2025).
Menurutnya, green zakat yang mampu memperkuat pemberdayaan masyarakat dan memperluas dampak positif keberlanjutan di Indonesia.
Baca Juga: Sejak Berdiri, Bank Syariah Indonesia (BSI) Telah Bayar Zakat Rp 787 Miliar ke Baznas
Terkait implementasi green zakat,emiten berkode saham BRIS itu telah menghadirkan program Desa BSI. Program ini dilengkapi fasilitas panel surya sebagai sumber energi terbarukan yang dipergunakan untuk kegiatan operasional Desa BSI.
Program ini berhasil memberikan dampak ekonomi bagi para mustahik sekaligus mewujudkan keberlanjutan lingkungan. Melalui pendekatan green Zakat, BSI membuktikan bahwa zakat dapat menjadi instrumen pemberdayaan sosial, ekonomi, sekaligus ekologis.
Atas implementasi tersebut, BSI meraih penghargaan Katadata Green Initiatives Awards (KGIA) 2025 kategori Environmental Zakat Management. Green zakat sebagai instrumen pendanaan untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjuta
Selanjutnya: Gandeng Kawasan Industri Batang, LBM Energi Baru Gelontorkan Investasi Rp 1,5 Triliun
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (12/9) Siaga Hujan Sangat Lebat di Provinsi Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News