Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengklaim sebagai bank pembayar zakat terbesar di Indonesia. Sejak berdiri pada 2021 hingga 2024, BSI telah menyalurkan zakat senilai Rp 787,5 miliar kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Penyaluran zakat BSI terus meningkat setiap tahun. Pada 2021, BSI menyerahkan Rp 123,17 miliar, naik menjadi Rp 173,06 miliar pada 2022, kemudian Rp 222,77 miliar pada 2023, dan mencapai Rp 268,5 miliar pada 2024.
Plt. Direktur Utama BSI, Bob T. Ananta, secara simbolis menyerahkan zakat kepada Ketua Baznas, K.H. Noor Achmad, dalam acara Cahaya Zakat di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/3). Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, turut menyaksikan penyerahan tersebut.
Baca Juga: Simak Fokus Bisnis Bank Syariah Indonesia (BSI) di Tahun Ini
Bob menegaskan bahwa penyaluran zakat ini merupakan komitmen BSI sebagai institusi keuangan syariah. BSI mengalokasikan 2,5% dari laba operasional dan zakat karyawan.
"Selain itu, BSI juga menyediakan layanan pembayaran zakat melalui platform digital BYOND by BSI untuk memudahkan nasabah," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers.
Dengan zakat BSI sebesar Rp268,5 miliar pada 2024, bank ini berkontribusi lebih dari 50% terhadap target pengumpulan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) Baznas selama Ramadan 2025, yang ditargetkan mencapai Rp 509,5 miliar atau naik 18,4% dari tahun sebelumnya.
Presiden Prabowo menyatakan bahwa zakat merupakan wujud rasa syukur dan gotong royong dalam mengurangi ketimpangan sosial. Ia menekankan bahwa zakat dapat membantu mengentaskan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Baca Juga: Bank Syariah Indonesia (BSI) Catat Nasabah Wealth Management Tumbuh 15%
Potensi zakat nasional mencapai Rp 327 triliun, namun realisasi penerimaan saat ini baru Rp 41 triliun. Menurut pemerintah, kemiskinan absolut bisa diatasi dengan anggaran sekitar Rp 30 triliun.
Noor Achmad, menambahkan bahwa penyaluran zakat melalui Istana Negara berdampak positif, mendorong pertumbuhan pembayaran zakat masyarakat hingga 30%-40% per tahun.
Ia menyoroti bahwa potensi zakat yang besar perlu terus dioptimalkan, dengan jumlah muzaki meningkat dari 27 juta orang pada 2023 menjadi 28,1 juta orang pada 2024.
Dana zakat Baznas disalurkan ke sektor ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Noor Achmad menekankan pentingnya optimalisasi zakat melalui berbagai lembaga dan perusahaan negara, mencontohkan BSI sebagai penyumbang terbesar dengan Rp268,5 miliar.
Baca Juga: Bank Syariah Indonesia (BSI) Belum Jalankan Semua Layanan Bank Emas, Ini Penyebabnya
Sementara itu, penghimpunan zakat melalui platform digital BSI juga meningkat. Hingga 19 Maret 2025, zakat yang dikumpulkan melalui e-channel BSI mencapai Rp 11,87 miliar. Selama Ramadan, BYOND by BSI menyediakan layanan khusus pembayaran zakat fitrah.
Selanjutnya: Jadwal Buka Puasa Kota Yogyakarta dan Sekitarnya Hari ini (29/3) Ramadhan Hari ke-29
Menarik Dibaca: Kumpulan Twibbon World Bipolar Day 2025 dan Sejarah Tentang Peringatan Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News