Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) berencana tak banyak mengubah strategi pengelolaan investasi mereka di 2015 ini. Menurut Direktur MAMI Putut Andanawarih, secara umum potensi pertumbuhan imbal hasil investasi sama-sama tinggi baik di pasar saham maupun pendapatan tetap.
Di tahun ini, menurut Putut tekanan inflasi tidak akan setinggi tahun lalu. Bersamaan dengan itu, harga berbagai komoditas juga diperkirakan akan menurun. Hal ini disebutnya akan menarik investor, termasuk dari luar negeri untuk masuk ke pasar modal Indonesia.
Dengan begitu, pasar modal sepanjang tahun ini dinilai akan lebih cerah dibanding kondisi di tahun 2014 kemarin."Pasar saham akan ada perbaikan di tahun ini," ujarnya, Kamis (4/3).
Begitu pula di sisi instrumen pendapatan tetap semisal obligasi. Bahkan menurutnya, tawaran investasi dari obligasi di tahun ini akan lebih ramai dibandingkan tahun lalu.
Hal ini akan berkaca dari langkah bank sentral menurunkan suku bunga acuan belum lama ini. Hal ini akan mendorong berbagai perusahaan untuk mencari pinjaman termasuk dari obligasi. "Perusahaan tetap butuh modal, di sisi lain minat investor akan makin tinggi," imbuh Putut.
Selain itu meski belum mau mengungkapkan secara detail, dia bilang MAMI juga berencana mengembangkan produk-produk reksadana baru di tahun ini. Mengingat kebutuhan masyarakat akan reksadana masih cukup luas dan beragam.
Di tahun lalu sendiri dana kelolaan MAMI mencapai Rp 52,3 triliun, naik 18% secara year on year. Dari jumlah tersebut reksadana berbasis saham dan pendapatan tetap menjadi Kontributor terbesar dengan masing-masing mencapai 48% dan 43%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News