kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   2.000   0,13%
  • USD/IDR 16.140   100,00   0,62%
  • IDX 7.080   43,33   0,62%
  • KOMPAS100 1.058   7,20   0,69%
  • LQ45 827   1,51   0,18%
  • ISSI 216   1,79   0,84%
  • IDX30 423   0,27   0,06%
  • IDXHIDIV20 512   -2,14   -0,42%
  • IDX80 120   0,73   0,61%
  • IDXV30 126   0,70   0,56%
  • IDXQ30 142   -0,50   -0,35%

MAMI akan fokus menambah jumlah investor


Kamis, 15 Mei 2014 / 15:07 WIB
MAMI akan fokus menambah jumlah investor
ILUSTRASI. Karyawan menggunakan masker di trotoar kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu (16/06). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Menurunnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal I diperkirakan akan mempengaruhi bisnis aset manajemen.

Legowo Kusumonegoro, presiden direktur PT Manulife Asset Manajemen Indonesia (MAMI) mengatakan, pelambatan ekonomi yang terjadi saat ini memang sesuai dengan analisa perusahaannya.

Indikasi pelambatan tersebut bisa terlihat dari melemahnya rupiah tahun lalu yang dampaknya berlangsung hingga kini.

Selain itu, dampak dari luar negeri juga masih mempengaruhi ekonomi negara berkembang seperti Indonesia. Ditambah lagi dengan perkembangan pemilihan presiden dan wakil presiden yang berlangsung hingga Juli nanti.

"Pemilu masih diperhatikan dan diantisipasi masyarakat luas dan investor. Ini menyebabkan perkembangan sentimen ditunggu dari hari ke hari," kata Legowo.

Dia juga memprediksi untuk ke depannya pasar akan bergerak volatile. Untuk itu, pihaknya pun lebih mengfokuskan diri pada penambahan jumlah investor ketimbang menargetkan jumlah dana kelolaan tahun ini. MAMI pun menargetkan kenaikan jumlah investor bisa mencapai sebesar 20% dibanding tahun sebelumnya.

Legowo optimistis, target tersebut bisa dicapai karena berdasarkan data Bank Dunia, kelas menengah Indonesia bertumbuh pesat dan mencapai angka hampir 134 juta orang. Ini mencapai lebih dari setengah populasi penduduk Indonesia yang berjumlah 236,6 juta.

Untuk itu Legowo mengatakan, pihaknya akan terus berusaha memberikan edukasi pada calon investor untuk berinvestasi jangka panjang.

"Prospek investasi di Indonesia untuk jangka panjang. Karena sampai kuartal I hingga kuartal III masih ada volatilitas," ujar Legowo.

Legowo menambahkan, pihaknya juga mengedukasi calon investor agar bisa melakukan investasi secara reguler tanpa memikirkan kapan waktu terbaik untuk berinvestasi.

"Itu adalah cara yang ampuh mengantisipasi pasar volatile. Strategi ini jalan sejak tahun lalu," katanya.

Dengan strategi tersebut, MAMI bisa membukukan dana kelolaan yang naik sebesar 7,08% menjadi Rp 46,976 triliun hingga 31 Maret lalu dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 43,868 triliun.

Legowo menyebutkan, meningkatnya dana kelola pada kuartal I didukung oleh dua faktor, yaitu meningkatnya penjualan reksadana dan masih adanya pertumbuhan pasar yang cukup baik di kuartal I lalu.

Sedangkan untuk jumlah investor MAMI hingga kuartal I 2014 mencapai 51.500 investor atau naik sebesar 22.61% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 42.000 investor.

Kecenderungan para investor pun hingga kuartal I masih memilih menginvestasikan dananya pada instrumen saham sebesar 57%, 19% pada pasar uang, dan 15% campuran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×