Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten asuransi sudah melaporkan kinerja hingga kuartal pertama 2019 ke Bursa Efek Indonesia. Bila merujuk kepada laporan keuangan dari delapan emiten asuransi, lima diantaranya mencatatkan penurunan laba bersih. Hal ini diakibatkan penurunan premi maupun turunnya hasil investasi.
Salah satu perusahaan asuransi yang mencatatkan penurunan laba adalah PT Asuransi Kresna Mitra Tbk (ASMI) sebesar 42,02% secara tahunan atau year on year pada kuartal pertama 2019 dari Rp 47,86 miliar menjadi Rp 27,74 miliar.
“Hal ini terjadi karena penurunan dari hasil investasi seiring pasar saham yang lagi naik turun. Penempatan di saham kurang dari 40% dari total aset investasi. Kewajiban kami adalah bagaimana premi kami tumbuh dan bisa bayar klaim,” ujar Direktur Utama Kresna Insurance Pepe Arinata usai paparan publik di Jakarta, Selasa (14/5).
Adapun hasil investasi Kresna Insurance pada kuartal pertama 2019 sebesar 22,48 miliar. Nilai ini turun 139,55% yoy dari Maret 2018 sebesar Rp 53,85 miliar.
Lanjut Pepe bila dilihat lebih jauh, hasil underwriting perusahaan tumbuh 111,32% yoy dari Rp 10,6 miliar menjadi Rp 22,4 miliar hingga Maret 2019. Pepe menyebut hasil ini menunjukkan bahwa upaya dalam membenahi bisnis perusahaan mulai membuahkan hasil.
Kresna Insurance mampu membukukan pendapatan premi senilai Rp 304,8 miliar hingga tiga bulan pertama 2019. Nilai ini tumbuh 372,56% yoy dari Rp 64,5 miliar Maret 2019.
PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) juga mencatatkan penurunan laba bersih 2,12% yoy menjadi US$ 12,46 juta dari posisi yang sama tahun lalu sebesar US$ 12,47 juta. Padahal pendapatan premi tumbuh 26,55% dari US$ 54,99 juta menjadi US$ 69,59 juta.
PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ABDA) mencatatkan pendapatan premi tumbuh 20,73% yoy sebesar Rp 202,05 juta dari posisi yang sama tahun lalu Rp 243,93 juta. Adapun laba bersih tercatat mengalami penurunan 38,35% yoy dari sebesar Rp 43,02 juta menjadi Rp 26,52 juta.
PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (AHAP) mencatatkan peningkatan kerugian 222,99% dari Rp 4,22 miliar menjadi Rp 13,63 miliar. perolehan laba sebesar Rp . Adapun pendapatan premi tumbuh tipis dari Rp 44,2 miliar menjadi Rp 44,21 miliar.
Adapun PT Asuransi Jasa Tania Tbk (ASJT) mencatatkan penurunan premi sebesar 8,89% yoy dari Rp 73,12 miliar menjadi Rp 66,62 miliar pada kuartal pertama 2019. Adapun laba bersih juga ikut mengalami pertumbuhan negatif sebesar 17,43% yoy dari Rp 4,13 miliar menjadi Rp 3,41 miliar.
Di sisi lain, PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 9,57 juta pada kuartal pertama 2019, nilai ini tumbuh 398,44% secara tahunan atau year on year (yoy) dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,92 juta.
Perolehan laba didorong oleh pendapatan dari bisnis utama yakni pendapatan premi yang tumbuh 8,69% yoy hingga tiga bulan pertama 2019. Pada Maret 2018 lalu pendapatan premi hanya Rp 87,43 juta tumbuh menjadi Rp 95,03 juta pada Maret 2019.
Presiden Direktur Asuransi Bintang HSM Widodo menyatakan premi didorong oleh lini bisnis varia, kendaraan bermotor, hull dan engineering. Sedangkan lini properti masih stagnan.
Sedangkan PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) atau Maipark juga berhasil mencatatkan pertumbuhan laba yang positif 6,84% yoy dari Rp 41,84 miliar menjadi Rp 44,7 miliar. Seiring dengan kenaikan premi sebesar 19,15% menjadi Rp 458,65 miliar pada kuartal pertama 2019.
PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (AMAG) mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp 639,44 juta. Nilai ini tumbuh 14,83% yoy dari posisi sebelumnya sebesar Rp 556,84 juta. Berkat ini, laba perusahaan tercatat Rp 23,4 juta atau tumbuh 110,24% yoy dari posisi Maret 2018 sebesar Rp 11,13 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News