Reporter: Dessy Rosalina, Nina Dwiantika |
JAKARTA. Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bakal berdampak ke kredit mobil. Maklumlah, kebijakan dua harga ala pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono ini mewajibkan mobil pelat hitam menenggak BBM dengan harga pasar. Jadi, masyarakat yang berpenghasilan pas-pasan, kurang tertarik mengambil kredit mobil.
Ekonom Danareksa Institute Purbaya Yudhi Sadewa, menilai dengan harga jual BBM menjadi Rp 6.500- Rp 7.000 per liter, daya beli kelas menengah bakal menurun. "Kredit mobil adalah segmen yang paling terkena dampak negatif. Bisa terjadi perlambatan," ujar dia.
Manajemen Bank Central Asia Tbk (BCA) belum berencana merevisi target kredit mobil. Tahun ini BCA optimistis, kredit kendaraan roda empat bisa tumbuh di kisaran 16%-18%. "Kami belum menghitung seberapa besar efek kenaikan BBM. Tapi kredit kami pasti mengekor penjualan mobil nasional," ujar Direktur Konsumer BCA, Henry Koenaifi.
Direktur Konsumer dan Ritel Bank BNI, Darmadi Sutanto, menuturkan, BNI telah memperlambat pembiayaan KKB sejak awal 2012. "Tahun lalu, kami sengaja memperlambat laju kredit kendaraan karena ada wacana kenaikan BBM dan aturan uang muka 25%-30%," ucapnya.
Nah, pada 2013 ini BNI menargetkan pembiayaan KKB tumbuh lebih agresif di kisaran 20%-25%. Tapi, rencana tersebut belum memasukkan unsur kenaikan harga BBM. "Kalau pemerintah merealisasikan wacananya dan inflasi meninggi, kami akan merevisi target KKB," tambahnya. Mengacu ke rencana awal, BNI membidik pertumbuhan dobel digit mencapai Rp 7,93 triliun sampai Rp 8,27 triliun.
Direktur Utama Adira Finance, Willy S Dharma, mengatakan pemerintah pernah menaikkan harga BBM pada 2009. Inflasi ketika itu meroket, tapi kredit mobil tetap tumbuh 20%. Hitungan pesimistis Willy, penjualan mobil hingga akhir tahun ini berpotensi anjlok dari 2,1 juta unit ke 1,1 juta unit. "Di kuartal tiga kemungkinan sudah mulai ada sentimen dana pemilu yang beredar. Ini akan cukup menopang," ujar dia.
Direktur Keuangan Bank Danamon, Vera Eve Lim, menilai pihaknya masih menunggu finalisasi rencana pemerintah. Namun, Danamon memproyeksikan sumbangan kenaikan harga BBM terhadap inflasi, yakni 1% menjadi sekitar 7%. "Ekspektasi kami, pembiayaan kendaraan bermotor bisa tumbuh di atas 5% tahun ini. Selain dampak BBM, efek aturan down payment masih mempengaruhi daya beli hingga kuartal dua tahun ini," ujar dia.
Sepanjang 2012, KKB BCA mencapai Rp 20,6 triliun, tumbuh 17,8%. Angka ini belum termasuk kredit kendaraan lewat anak usahanya, BCA Finance, Rp 4,5 triliun.
Sementara itu, di akhir 2012, pembiayaan kredit otomotif BNI hanya tumbuh 1,89% menjadi Rp 6,61 triliun, sedangkan tahun 2011 tumbuh 4,4% menjadi Rp 6,49 triliun. Sedangkan kredit kendaraan bermotor Danamon melalui Adira Finance tahun lalu mencapai Rp 45,5 triliun atau hanya tumbuh 10% dibandingkan tahun sebelumnya n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News