Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memproyeksi pertumbuhan kredit komoditas pada tahun depan bakal melambat. Salah satu pemicunya lantaran penurunan harga komoditas minyak sawit mentah alias CPO sejak tahun 2018.
Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP mengatakan, fluktuasi harga komoditas yang terjadi sampai akhir 2018 diperkirakan membuat kredit komoditas melambat di tahun depan.
“Pada 2018 ini pertumbuhan kredit komoditas masih dua digit, pada tahun depan diperkirakan pertumbuhan kredit tak setinggi pada tahun ini,” kata Parwati kepada kontan.co.id, Rabu (28/11).
Untuk mengatasi risiko kredit sektor komoditas, Bank OCBC NISP akan melakukan komunikasi yang konsisten dengan nasabah agar bisa mengantisipasi kebutuhan nasabah sedini munkin.
Bank juga akan melakukan stress test untuk bisa lebih mengantisipasi kondisi yang penuh gejolak seperti saat ini.
Catatan saja, sejak awal tahun hingga saat ini setidaknya harga CPO sudah turun 28,6% ke level 1.834 ringgit per ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News