Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga logam mulia diprediksi akan melonjak tajam pada awal 2025, mencapai Rp 2 juta per gram. Kenaikan harga emas dapat mengerek kinerja bisnis gadai emas di sejumlah perusahaan gadai.
Menanggapi hal ini, PT Budi Gadai Indonesia asal Sumatra Utara (Sumut) mengatakan bahwa tingginya harga emas akan memengaruhi transaksi gadai emas di perusahaan.
Budi menyebutkan, hingga Desember 2024, transaksi gadai emas di Budi Gadai mencapai Rp 45 miliar. Angka ini naik 25% secara year on year (YoY) atau jika dibandingkan periode yang sama di tahun lalu, yang tercatat sebesar Rp 36 miliar.
Meski begitu, dia menerangkan bahwa kenaikan harga tidak langsung mempengaruhi masyarakat untuk menggadaikan emas. Biasanya, Masyarakat akan menggadaikan emas nya karena kebutuhan uang mendesak.
“Jadi, meskipun harga emas naik, jika memang membutuhkan dana tunai segera, maka masyarakat tetap bisa memilih untuk menggadaikan emasnya,” kata Budi kepada Kontan.co.id, Rabu (1/1).
Baca Juga: Pegadaian Ajukan Izin Usaha Bullion, Dukung Literasi dan Inklusi Keuangan
Lebih lanjut, berdasarkan tren kenaikan transaksi gadai emas di Budi Gadai yang mencapai Rp 45 miliar pada akhir 2024, Budi memperkirakan bahwa target transaksi gadai emas di tahun 2025 bisa mengalami kenaikan sekitar 15%-20% dibandingkan tahun 2024.
“Dengan demikian, target transaksi di tahun 2025 diperkirakan akan mencapai sekitar Rp 50 hingga 55 miliar,” imbuhnya.
Kendati begitu, ia menyebutkan sejumlah tantangan dalam menjalankan bisnis gadai emas antara lain yaitu, persaingan yang sangat ketat karena banyaknya perusahaan gadai swasta baru saat ini, begitu juga Pegadaian pemerintah yang tetap solid dalam menjalankan bisnis gadainya.
Tak hanya itu, Budi bilang, gadai emas juga rentan terkena risiko, baik dari Internal (karyawan yang melakukan fraud), maupun eksternal (emas palsu).
“Maka dari itu kami harus bisa memberikan layanan yang lebih baik lagi, harga yang kompetitif, dan keamanan yang terjamin untuk menarik nasabah,” ujarnya.
Baca Juga: Prospek Investasi Emas di Tahun 2025
Selaras dengan hal ini, PT Sentral Gadai Persada juga menyebut, sampai dengan Desember 2024, transaksi gadai emasnya semakin meningkat hingga 40% secara yoy menjadi Rp 600 juta.
"Apalagi dengan naiknya harga emas global ke depannya, akan membuat masyarakat kota Medan lebih memilih menggadaikan daripada dijual. Apalagi jasa (suku bunga) untuk Logam Mulia (emas) tergolong rendah, dimana kami PT Sentral Gadai Persada menetapkan jasa sebesar 1,5% untuk 1-15 hari atau satu bulan sebesar 3%," kata Direktur Sentral Gadai Persada Heri Sembiring kepada Kontan.co.id, Rabu (1/1).
Mengenai prospek gada emas pada 2025, Heri mengatakan pihaknya menargetkan bisnis gadai bertumbuh 35% dari transaksi tahun sebelumnya.
Selanjutnya: Israeli Strikes Kill at Least 17 Palestinians in Gaza
Menarik Dibaca: BSI Bidik 10 Juta Pengguna BYOND by BSI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News