kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.670.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -45,00   -0,28%
  • IDX 6.876   -148,69   -2,12%
  • KOMPAS100 1.002   -27,61   -2,68%
  • LQ45 778   -23,83   -2,97%
  • ISSI 209   -3,14   -1,48%
  • IDX30 402   -12,98   -3,12%
  • IDXHIDIV20 482   -18,36   -3,67%
  • IDX80 113   -2,93   -2,52%
  • IDXV30 117   -3,38   -2,80%
  • IDXQ30 133   -3,80   -2,78%

Harga Saham BCA Kini Tembus di Bawah Rp 9.000, Ini Kata Manajemen


Kamis, 06 Februari 2025 / 16:11 WIB
Harga Saham BCA Kini Tembus di Bawah Rp 9.000, Ini Kata Manajemen
ILUSTRASI. Kinerja Perbankan: Layanan nasabah du Bank Central Asia, Depok, Jawa Barat, Selasa (17/12). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja intermediasi perbankan tumbuh positif dengan profil risiko yang terjaga. Pada Oktober 2024, pertumbuhan kredit masih melanjutkan double digit growth sebesar 10,92 persen yoy (September 2024: 10,85 persen) menjadi Rp7.656,90 triliun. KONTAN/Baihaki/17/12/2024


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) secara konsisten mengalami tren penurunan. Bahkan, harga saham bank yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar ini sekarang sudah di bawah Rp 9.000 per saham.

Hingga akhir perdagangan bursa (6/2), BBCA telah mengalami koreksi hingga 1,92 % dari hari sebelumnya. Kini, harga BBCA dibanderol di level Rp 8.950 per saham dan menjadi yang terendah sepanjang 2025. 

Baca Juga: Laba Bersih Bank Capital (BACA) Naik 6,43% Jadi Rp 109,39 Miliar di 2024

Penurunan tersebut melanjutkan tren yang terjadi sepanjang satu pekan terakhir dengan koreksi hingga 3,76 %. Sementara, secara year to date, BBCA sudah anjlok sebanyak 9,6%.

Adapun, penurunan harga BBCA di perdagangan hari ini juga bebarengan dengan adanya isu serangan ransomware yang terjadi di bank ini. Namun, manajemen BCA pun sudah membantah terkait kabar serangan tersebut.

“Saat ini, kami memastikan bahwa data nasabah tetap aman,” ujar Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA.

Baca Juga: BCA Tegaskan Tidak Ada Serangan Ransomware ke Data Nasabah

Hera pun menjelaskan kondisi pasar yang volatile saat ini merupakan imbas dari dinamika makro ekonomi secara global. Menurutnya, sejumlah faktor yang mempengaruhi di antaranya adalah, daya tarik imbal hasil US Treasury, serta penguatan indeks Dolar AS (Dollar Index), sebagai dampak dari kebijakan pemerintahan Presiden AS, Donald Trump.

Ia pun menegaskan BCA tetap fokus pada fundamental bisnis perseroan, serta tetap mengambil langkah yang prudent dalam menghadapi dinamika global saat ini. 

“Kami berkomitmen untuk memberikan nilai tambah yang berkesinambungan bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujar Hera.

Baca Juga: Mantap, Transaksi Digital Banking BCA Capai Rp 28.000 Triliun di 2024

Selanjutnya: Indonesia Orders Developer MNC Land to Halt Project Linked to Trump, State Media Says

Menarik Dibaca: Daerah Mana Saja yang Hujan ya? Berikut Ramalan Cuaca Besok (7/2) di Jawa Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×