Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen buruk belum usai ke perusahaan teknologi dan digital. Investor terus melepas portofolio mereka di perusahaan teknologi atau digital.
Terbaru, dalam keterbukaan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (24/5), GIC Private Limited mengurangi kepemilikan sahamnya di PT Bank Jago Tbk (ARTO). Aksi penjualan saham ini di tengah tekanan terhadap harga saham bank digital, termasuk Bank Jago belakangan ini.
Di akhir perdagangan Selasa (24/5), harga saham ARTO tutup di Rp 7.900 per saham. Rabu (25/5) pukul 14.49 WIB, saham ARTO anjlok 5,06% menjadi Rp 7.500 per saham. Sebulan terakhir, harga saham ARTO turun 39,52%. Dan year to date terjun bebas hingga 56,71%.
Berdasarkan surat Direktur PT Ficomindo Buana Registrar, Jimmi Maulana Sidik ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tertanggal 24 Mei 2022, sebelumnya kepemilikan perusahaan perusahaan sovereign wealth fund (SWF) Singapura itu masih menguasai saham ARTO sebanyak 1.278.260.418 saham. Per 23 Mei 2022, kepemilikan GIC atas saham ARTO berkurang menjadi 1.276.174.518 saham.
Jadi GIC telah "membuang"" saham ARTO sebanyak 2.075.900 saham. Belum ada informasi di harga berapa GIC menggelar aksi jual saham ARTO tersebut. Namun keterbukaan itu menyebut perubahan data per tanggal 23 Mei 2022. Saat itu harga saham ARTO tutup di Rp 7.800 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News