Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menilai lonjakan pertumbuhan hasil investasi industri asuransi jiwa sejalan dengan penguatan sejumlah indikator pasar.
Hal ini merespons data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mencatat hasil investasi industri asuransi jiwa tumbuh 75% secara bulanan (month to month) menjadi Rp 15,68 triliun pada Mei 2025, dari sebelumnya Rp 8,91 triliun pada April 2025.
Direktur Eksekutif AAJI, Togar Pasaribu mengatakan bahwa pertumbuhan hasil investasi tersebut kemungkinan besar dipengaruhi oleh kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Baca Juga: AAJI Dorong Asuransi Jiwa Perkuat Keamanan Data Pribadi Nasabah
“Jika melihat data OJK tersebut, pertumbuhan hasil investasi yang terjadi di bulan Mei kemungkinan dipengaruhi oleh penguatan IHSG yang naik 7,44% secara bulanan,” ujar Togar kepada Kontan, Kamis (17/7).
Selain itu, tren penurunan suku bunga acuan juga turut menjadi penopang kinerja portofolio investasi perusahaan asuransi jiwa, khususnya instrumen berbasis obligasi.
Togar memandang, perusahaan asuransi jiwa juga mulai menerapkan strategi investasi yang lebih hati-hati dan melakukan diversifikasi aset secara tepat. Hal ini turut berkontribusi terhadap peningkatan hasil investasi pada periode tersebut.
Baca Juga: AAJI Sebut Gejolak Geopolitik Dapat Berdampak Terhadap Unitlink Berbasis Saham
Kendati demikian, AAJI mencermati bahwa kinerja investasi industri asuransi jiwa sepanjang tahun ini masih akan menghadapi tantangan. Beberapa di antaranya berasal dari ketidakpastian global dan tekanan terhadap daya beli masyarakat.
“Kondisi ini membuat ruang pemulihan hasil investasi dalam jangka pendek menjadi cukup terbatas,” ujar Togar.
Meski demikian, AAJI tetap melihat adanya peluang perbaikan kinerja investasi pada paruh kedua 2025, seiring dengan potensi kebijakan fiskal yang ekspansif serta tren penurunan suku bunga global. Faktor-faktor tersebut dinilai dapat mendorong minat investor terhadap instrumen ekuitas.
Selanjutnya: Kementan: Beras Food Station Cipinang Tidak Sesuai Standat Mutu & Dijual di Atas HET
Menarik Dibaca: Harga Emas Dunia Hampir Stagnan, Kala Data Ekonomi AS Tangguh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News