Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan tengah gencar meningkatkan jumlah hasil investasi tahun ini. Mulai awal tahun perusahaan asuransi sosial ini telah menyiapkan strategi agar kinerja investasi membaik.
Hal ini terlihat realisasi hasil investasi menunjukkan angka positif. Tercatat, sampai dengan Februari 2019, hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp 4,7 triliun, atau meningkat 3,96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pencapaian hasil investasi tersebut berasal dari dana investasi perseroan yang mencapai Rp 374 triliun atau meningkat 14% secara tahunan. Jika dilihat dari penempatan investasi, instrumen surat berharga negara (SBN) masih mendominasi yaitu 60% dari total investasi. Disusul saham 18%, deposito 11%, reksadana 10% dan investasi langsung 1%.
Dengan pencapaian tersebut, perseroan menargetkan hasil investasi sebesar Rp 36,13 triliun pada tahun ini. Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto menyatakan pihaknya optimistis bisa mencapai target karena kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus membaik sejak awal tahun. Misalnya, aliran modal yang sudah mulai masuk kembali (capital inflow) di pasar saham Indonesia.
“Terlihat dari arus inflow selama tiga bulan terakhir ternyata besarnya hampir sama dengan masa setahun di 2018. Yang artinya kepercayaan masyarakat internasional terhadap perekonomian Indonesia sangat baik,” kata Agus di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (10/4).
Oleh karenanya perseroan akan terus mengamati dan mengevaluasi kondisi pasar dan investasi dana peserta dengan memperhatikan aspek likuiditas dan liabilitas pada setiap program yang dikelola. Setiap investasi dilakukan melalui proses kajian fundamental, teknikal, manajemen risiko dan tata kelola secara komprehensif.
Menurutnya strategi investasi itu juga didukung oleh kondisi makro ekonomi Indonesia yang diperkirakan akan terjaga hingga akhir tahun. Dengan demikian jumlah dana kelolaan dan kinerja perseroan meningkat.
Sepanjang tahun ini, badan hukum publik ini menargetkan dana investasi mencapai Rp 443 triliun. Stretaginya dengan meningkatkan kinerja semua lini seperti jumlah kepesertaan, iuran, kinerja investasi dan pelayanan
“Kami akan secara agresif meningkatkan pelayanan kepada peserta dan hal ini akan berimbas pada peningkatan dana kelolaan,” tutupnya.
Asal tahu saja, lembaga ini juga menargetkan yield on investment (YoI) pada tahun ini sebesar 8,58%. Jumlah tersebut lebih tinggi dari capaian tahun sebelumnya yakni 8,15%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News