| : WIB | INDIKATOR |

EMAS 1.906.000 5.000 0,26%
USD/IDR 16.260 -19,00 -0,12%
IDX 6.904 3,46 0,05%
KOMPAS100 1.002 -1,47 -0,15%
LQ45 762 -5,14 -0,67%
ISSI 228 0,95 0,42%
IDX30 393 -2,78 -0,70%
IDXHIDIV20 453 -3,10 -0,68%
IDX80 112 -0,45 -0,40%
IDXV30 114 -0,16 -0,14%
IDXQ30 127 -1,02 -0,80%

Hasil Investasi Dana Pensiun BCA Tumbuh 7,5% per Juni 2025

Selasa, 08 Juli 2025 / 18:04 WIB

ILUSTRASI. Dana pensiun. Dana Pensiun BCA atau Dapen BCA (DPBCA) mencatatkan kinerja positif mengenai hasil investasi per Juni 2025.

Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Pensiun BCA atau Dapen BCA (DPBCA) mencatatkan kinerja positif mengenai hasil investasi per Juni 2025.

Direktur Utama Dana Pensiun BCA, Budi Sutrisno, mengungkapkan hasil investasi Dana Pensiun BCA per Juni 2025 tercatat sebesar Rp 234,43 miliar.

"Nilai itu mengalami pertumbuhan 7,5%, jika dibandingkan periode yang sama tahun," ucapnya kepada Kontan, Selasa (8/7).

Budi menjelaskan pertumbuhan itu didorong oleh kenaikan pendapatan bunga, khususnya dari Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), yang menunjukkan kinerja positif sejalan dengan strategi penguatan pada instrumen berpendapatan tetap.

Budi menyampaikan penyebab lainnya, yaitu adanya peningkatan pendapatan dividen, terutama dari penyertaan langsung, serta pendapatan sewa properti yang stabil.

Dia bilang hal tersebut turut memberikan kontribusi terhadap hasil investasi.

"Secara keseluruhan, strategi pengelolaan investasi Dapen BCA tetap fokus pada optimalisasi hasil yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang dinamis," tuturnya.

Sementara itu, Dapen BCA mencatatkan total investasi sebesar Rp 5,96 triliun per Juni 2025. Nilai itu mengalami pertumbuhan sebesar 2,58%, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun penempatan investasi terbesar Dapen BCA berada di instrumen SBN sebanyak 37,68% dari total investasi per Juni 2025.

Budi menerangkan pertumbuhan itu didorong optimalisasi penempatan dana pada instrumen yang lebih stabil, seperti SBN dan SRBI, serta adanya kenaikan pada portofolio penempatan langsung.