Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja investasi industri dana pensiun mengalami penurunan pada kuartal I-2025. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hasil investasi dana pensiun per Maret 2025 tercatat sebesar Rp 5,70 triliun, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 6,55 triliun.
Staf Ahli Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI), Bambang Sri Mulyadi menjelaskan, penurunan tersebut utamanya disebabkan oleh koreksi signifikan pada pasar saham dan perubahan jadwal pembagian dividen oleh sejumlah emiten.
“Penurunan harga saham berdampak besar terhadap hasil investasi, terutama bagi dana pensiun pemberi kerja seperti Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP),” ujar Bambang kepada Kontan, Kamis (19/6).
Baca Juga: ADPI: Aset Dana Pensiun Masih Tumbuh, Tetapi PHK Tekan Jumlah Peserta DPLK
Secara lebih rinci, DPPK PPMP secara gabungan mengalami penurunan hasil investasi sekitar 20%. Ini disebabkan oleh turunnya hasil pelepasan investasi hingga 82,85% dan penurunan penerimaan dividen sebesar 73,91%.
Sementara itu, DPPK PPIP juga mencatat penurunan sekitar 20% karena hasil pelepasan investasinya merosot 73% dan dividen turun 69%.
“Berbeda dengan DPLK, yang justru masih mengalami kenaikan hasil investasi sebesar 4,1% secara gabungan, karena porsi sahamnya kecil sehingga tidak terlalu terdampak oleh koreksi pasar,” jelasnya.
Selain faktor koreksi saham, perbedaan waktu pembagian dividen juga menjadi penyebab lain. Pada 2025, banyak emiten menunda pembagian dividen melewati bulan Maret, sedangkan di 2024 sebagian besar dividen sudah dibagikan sebelum akhir kuartal pertama.
Baca Juga: ADPI: Instrumen ETF Emas Bisa Jadi Alternatif Pilihan Investasi Dana Pensiun
Meski begitu, Bambang memperkirakan hasil investasi dana pensiun secara keseluruhan pada akhir tahun ini masih dapat terjaga.
“Proyeksinya ada deviasi sekitar 0,50%, bisa lebih tinggi atau lebih rendah,” ujarnya.
Sebagai strategi, ADPI mendorong pengelola dana pensiun untuk tetap konsisten berinvestasi pada instrumen pendapatan tetap (fixed income) yang memiliki risiko rendah. Selain itu, peluang dari fluktuasi harga saham tetap bisa dimanfaatkan, namun harus dilakukan secara sangat selektif dan hati-hati.
Baca Juga: Ini Kata Pengamat Soal Penurunan Hasil Investasi Dana Pensiun per Maret 2025
Selanjutnya: BRPT dan BREN Diyakini Fokus Gunakan Laba Bersih untuk Mendukung Ekspansi Bisnis
Menarik Dibaca: 5 Tanaman yang Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental Anda, Ada Lidah Buaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News