Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
Sementara itu, PT Generali Indonesia mengatakan bahwa, portofolio nasabah secara otomatis dikelola oleh ROBOAMRS, yang akan mengelola sesuai dengan kondisi pasar dan profil risiko nasabah. Dengan ROBOARMS, portofolio akan lebih optimal dibandingkan dengan kinerja unit link lainnya.
"Kinerja ROBOARMS sendiri sudah terbukti efektif dimana hingga pertengahan Agustus 2021, kinerja porsi investasi nasabah dengan Robo ARMS, kinerjanya mayoritas 94% di atas IHSG, bahkan diantaranya bisa mencapai 38% di atas IHSG," kata Chief Marketing Officer Generali Vivin Arbianti Gautama.
Menurutnya, Seiring berjalannya waktu, setelah program vaksinasi berjalan sudah semakin banyak masyarakat yang memiliki kekebalan pada virus COVID-19. Hal ini mendorong tumbuhnya ekonomi dan optimisme berbagai pihak sehingga juga mendorong iklim investasi Indonesia yang terus membaik. Selain itu, sudah banyak para pelaku bisnis atau investor yang kembali mengalokasikan dananya untuk kembali melakukan investasi di pasar saham.
Untuk portofolio pada Generali ditempatkan pada equity, money market dan fixed income. Sedangkan secara proporsinya sangat ditentukan oleh kondisi pasar dan profil risiko nasabah. Dengan ROBOARMS pengelolaan portofolio investasi bisa terkelola otomatis dan dengan hasil yang lebih optimal.
Baca Juga: AIA luncurkan program Sehat Untuk Negeri, apa itu?
"Tentu kita semua berharap iklim investasi terus membaik hingga akhir tahun dan memasuki tahun-tahun mendatang. Dengan tumbuhnya dana kelolaan investasi asuransi pada bulan Juli, berarti menunjukkan sinyal positif akan terus terjadi pertumbuhan hingga akhir tahun," tambah Vivin.
Sementara itu, Vivin mengaku, beberapa strategi telah pihaknya terapkan agar aset investasi terus tumbuh, seperti dari sisi komunikasi, Generali terus mengedukasi masyarakat akan pentingnya pengelolaan dana masa depan sekaligus proteksi, apalagi di tengah kondisi pandemi. Sedangkan dari sisi pengelolaannya sendiri, kinerja ROBOARMS akan terus Generali maksimalkan agar bisa konsisten menunjukkan kinerja optimal dalam mengelola portofolio investasi.
Sebagai gambaran, dari total dana investasi industri Asuransi Jiwa sebesar Rp 510,5 triliun yang dikelola 59 perusahaan asuransi jiwa yang bergabung dalam AAJI, yang terbanyak 61,19% ditempatkan pada instrumen saham dan reksa dana.
Rinciannya, investasi yang disalurkan melalui instrumen saham tumbuh sekitar 26% (year on year) menjadi Rp 144,79 triliun, sedangkan di reksa dana naik 15,9% (yoy) menjadi Rp 167,58 triliun. Porsi kontribusi dua jenis instrumen tersebut meningkat, masing-masing menjadi 28,4% dan 32,8% dari total investasi industri asuransi jiwa pada semester I tahun ini.
Penempatan dana investasi asuransi jiwa terbanyak kedua di surat utang sebesar sekitar 26%, atau senilai Rp 133,5 triliun pada paruh pertama 2021. Investasi dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN), sukuk, dan obligasi yang lain ini tumbuh 12,9% dari semester I-2020 senilai Rp 118,2 triliun. Sementara itu, sisanya Rp 64,6 triliun ditempatkan di investasi yang lain seperti properti.
Selanjutnya: Premi produk unitlink masih terus tumbuh selama semester I 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News