Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli
Ia juga menyoroti bahwa yield obligasi pemerintah 10 tahun yang kembali ke level 6,9% pasca penurunan probabilitas pemangkasan suku bunga menjadikan instrumen ini semakin menarik untuk akumulasi.
Senada dengan itu, Plt Direktur Utama BNI Life Neny Asriany mengungkapkan pertumbuhan investasi perusahaan per September 2024. Untuk portofolio non-unitlink, pertumbuhannya mencapai 120% secara tahunan, sedangkan portofolio PAYDI naik 232% secara tahunan. Hasil investasi BNI Life hingga September 2024 tercatat sebesar Rp 723,61 miliar.
Neny menjelaskan, pencapaian ini didukung oleh strategi perusahaan dalam mengoptimalkan hasil investasi, aktif melakukan trading dan realized gain, serta memanfaatkan momentum pasar.
Baca Juga: Sejumlah Asuransi Jiwa Catatkan Kinerja Positif pada Kanal Digital
“Kami juga tetap mengoptimalkan instrumen saham karena kami melihat cukup banyak saham yang masih under price sehingga layak untuk di-maintain,” katanya kepada *Kontan*, Jumat (22/11).
Neny menambahkan, sekitar 90% porsi investasi berada pada instrumen pendapatan tetap yang terdiri dari obligasi dan reksadana pendapatan tetap. Ia menargetkan hasil investasi BNI Life mencapai Rp 1,09 triliun hingga akhir 2024, seraya menyatakan keyakinannya bahwa target tersebut dapat tercapai.
Selanjutnya: Minat Apartemen Servis untuk Hunian Keluarga dan Rekreasi di Jakarta Meningkat
Menarik Dibaca: Promo Alfamart Serba Gratis 22-24 November 2024, Keju Kraft Beli 1 Gratis 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News