Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
Dalam menyalurkan KKB, Danamon disebut Ivan senantiasa berpegang pada prinsip kehati-hatian melalui penerapan manajemen risiko yang disiplin dengan menitikberatkan pada penyaluran kredit pada nasabah-nasabah yang memiliki rekam jejak yang baik.
"Danamon sendiri sebagai bagian dari grup finansial global MUFG juga terus menerapkan berbagai strategi melalui pendekatan berbasis ekosistem untuk menarik engaged customer melalui kemitraan dengan MUFG dan Adira Finance," katanya.
Teddy Kurniawan, Pimpinan Divisi Kredit Retail PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel) juga bilang, NPL KKB perseroan masih terjaga di bawah 5%. Hingga akhir tahun pihaknya juga akan tetap menjaga agar NPL KKB berada di bawah 5%.
"Untuk kualitas kredit masih terjaga karena dalam 6 bulan terakhir ini tidak terdapat peningkatan NPL," ujar Teddy.
Adapun untuk perkembangan kredit KKB di Bank Sumsel Babel dari awal Januari sampai dengan Juli 2024 mengalami peningkatan 10% atau sebesar Rp 893 juta menjadi Rp 9,37 miliar pada pertengahan Juli 2024 atau meningkat 18% dari Juli 2023.
Baca Juga: Proyeksi Kredit Bank CIMB Niaga 6%-7%
Teddy menerangkan, dalam menjaga kualitas kredit KKB, bank BSB berupaya melakukan monitoring dan penagihan rutin terhadap debitur yang mulai terlambat dalam melakukan pembayaran angsuran. Selain itu, meningkatkan ekspansi Kredit KKB dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.
Sementara itu, Presiden Direktur PT CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman bilang pihaknya terus menjaga dan mempertahankan kualitas kesehatan portofolio, dengan berbagai strategi, di antaranya adalah pemutakhiran sistem scoring dalam menentukan dan memastikan kualitas nasabah yang disetujui adalah yang mempunyai tingkat resiko terkendali.
"CNAF juga aktif dalam mengingatkan debitur terkait pembayaran angsuran lebih awal melalui fasilitas WhatsApp dan telephone dan saat ini CNAF sedang mengembangkan tekhnologi telephone mempergunakan suara robot serta memperkuat proses KYC nasabah," kata Ristiawan.
CNAF juga akan menambah channel dan metode pembayaran angsuran agar akses pembayaran angsuran menjadi lebih mudah terjangkau di masyarakat.
Sampai dengan bulan Juni 2024, posisi NPF CNAF berada di angka 1,42% membaik 0,05% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,47%.
Baca Juga: Bank Sumsel Babel (BSB) Telah Lampaui Batas Minimum Modal Inti Unit Syariah
Sedangkan apabila NPF Juni 2024 dibandingkan dengan bulan Mei 2024, NPF CNAF bulan Juni 2024 mengalami penurunan performance sebesar 9 Bps dibandingkan dengan NPF CNAF bulan Mei 2024 sebesar 1,33%.
Ristiawan menyebut, pembengkakan NPF di Juni dari bulan Mei ini disebabkan kondisi makro ekonomi yang mengalami kontraksi, terlihat dari kenaikan inflasi serta BI Rate sehingga berdampak pada tertundanya pembayaran angsuran, kendati demikian menurutnya NPF CNAF saat ini masih lebih baik dari rata-rata industri multifinance dimana dari data OJK mencatatkan NPF bulan April 2024 sebesar 2,8%.
"CNAF optimis dapat menutup tahun 2024 dengan angka NPF total di bawah 1%," ucapnya.
Adapun sampai dengan bulan Juni 2024, penyaluran pembiayaan baru di CNAF mencapai Rp 4,62 triliun atau meningkat 20% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 3,84 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News