kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Imbau Nasabah Tetap Tenang, OJK Minta BSI Segera Selesaikan Audit Forensik


Sabtu, 13 Mei 2023 / 19:00 WIB
Imbau Nasabah Tetap Tenang, OJK Minta BSI Segera Selesaikan Audit Forensik
ILUSTRASI. Serangan hacker terhadap layanan IT dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencuat ke publik. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/tom.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar mengenai adanya serangan hacker terhadap layanan IT dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencuat ke publik. Serangan tersebut diklaim menjadi penyebab erornya layanan IT dari bank plat merah tersebut.

Dengan adanya kabar tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun buka suara. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan (KEPP) Dian Ediana Rae meminta masyarakat tetap tenang dengan adanya informasi tersebut.

Dian bilang saat ini tim pengawas dan pemeriksa IT OJK terus melakukan komunikasi dan koordinasi untuk mengevaluasi sumber gangguan layanan yang dialami BSI.

Baca Juga: Bos BSI Tegaskan Telah Pulihkan Gangguan IT dan Jaga Data Nasabah

"(Kami) meminta BSI untuk melakukan percepatan penyelesaian audit forensik yang saat ini sedang berjalan," ujar Dian dalam keterangan resmi, Sabtu (13/5).

Lebih lanjut, Dian meminta BSI untuk mengoptimalkan pemberian tanggapan atas pengaduan yang diterima dari nasabah dan masyarakat dengan mengacu pada POJK 6 Tahun 2022.

Dian bilang industri perbankan perlu senantiasa memperhatikan tata kelola, keamanan informasi, dan perlindungan konsumen dalam menghadapi tantangan penggunaan teknologi informasi di era digital.

Baca Juga: Dugaan Serangan Ransomware Lockbit 3.0 di BSI, 1,5 TB Data Nasabah BSI Dicuri

"Industri perbankan dituntut untuk meningkatkan ketahanan sistem elektronik yang dimiliki dan mampu memulihkan keadaan pasca terjadinya gangguan layanan," ujarnya.

Terakhir, Dian mengimbau agar masyarakat tetap berhati-hati dalam melakukan transaksi, mewaspadai potensi penipuan maupun tindak kejahatan lainnya yang mengatasnamakan suatu bank.

"Serta melakukan verifikasi kebenaran informasi yang beredar," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×