kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hingga Oktober, ada 60 kasus kecurangan asuransi


Selasa, 17 Oktober 2017 / 14:07 WIB
Hingga Oktober, ada 60 kasus kecurangan asuransi


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laporan sengketa fraud (kecurangan) di industri asuransi kian meningkat. Badan Mediasi dan Arbitrase Asuransi Indonesia (BMAI) mencatat, sepanjang tahun ini hingga Oktober, sudah ada 60 kasus yang sedang dalam proses mediasi baik dari asuransi jiwa maupun umum.

Sebagai perbandingan, tahun 2016 lalu terdapat 36 kasus yang sudah terealisasi untuk dimediasi. Terdiri dari 19 kasus asuransi jiwa dan 17 kasus asuransi umum.

Ketua BMAI Frans Lumury menyebut, dari jumlah laporan kecurangan yang masuk tahun ini, antara asuransi umum dan asuransi jiwa masing-masing memiliki porsi yang hampir berimbang.

Jika asuransi jiwa seringkali terjadi kecurangan di asuransi kesehatan, namun di asuransi umum kerap terjadi kecurangan pada asuransi kendaraan bermotor, properti, mesin dan sebagainya. "Fraud di asuransi umum risikonya lebih besar. Tapi yang sering terjadi fraud di kendaraan bermotor," kata Frans di Nusa Dua Bali, akhir pekan lalu.

Agar hal ini tidak kembali berulang, BMAI berharap agar pelaku industri aktif berkomunikasi dengan mengikuti saran dari lembaga mediator tersebut.

Presiden Direktur PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) Christian Wanandi mengakui, perusahaannya pernah terjadi kasus kecurangan di lini bisnis kendaraan bermotor. Selain itu, Aswata juga pernah mengalami fraud di lini bisnis lain seperti asuransi marine hull dan properti. "Fraud di asuransi kendaraan bermotor cukup banyak," kata Christian kepada KONTAN, Senin (16/10).

Menurut Christian, kasus yang masuk sampai periode berjalan tahun ini hampir menyamai dengan kasus yang terjadi di tahun lalu. Namun, Christian enggan membeberkan secara rinci nominal jumlah kasus tersebut.

Christian menambahkan, ke depan fraud diharapkan tidak semakin bertambah. Strateginya, lanjut Christian, dengan memperbaiki fraud management yang sudah ada di Aswata.

Di pihak lain, PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia juga mengakui produk asuransi kendaraan merupakan lini bisnis yang paling sering terjadi kecurangan. Presiden Direktur Asuransi Cakrawala Proteksi, Sujaya Dinata Pangestu mengatakan, kontributor klaim terbesar saat ini memang masih disumbang asuransi kendaraan.

Semisal "Kalau bengkelnya nakal, kami akan langsung putus kerjasama," ujar Sujaya. Cakrawala pun merekrut tenaga ahli untuk mengetahui hal-hal mendetail

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×