Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil investasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan sampai akhir Oktober 2018 mencapai Rp 23 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 4,5% dibandingkan realisasi Oktober tahun lalu sebesar Rp 22 triliun.
Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan Evi Afianti mengatakan, pertumbuhan hasil investasi tersebut, salah satunya berkat peningkatan dana kelolaan perusahaan yang mencapai Rp 346 triliun. Realisasi itu meningkat 15,3% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp 300 triliun.
“Aset BPJS Ketenegakerjaan sekitar Rp 360 triliun, sedangkan yang diinvestasikan kurang lebih Rp 346 triliun per Oktober tahun ini,” kata Evi di Jakarta, belum lama ini.
Menurutnya, dana kelola tersebut sebagian besar masih ditempatkan pada instrumen investasi surat utang dengan porsi mencapai 60%, instrumen saham sekitar 18%, reksadana 10%, deposito 10% dan investasi langsung 1%.
Dana tersebut diinvestasikan dalam berbagai sektor seperti keuangan, pertambangan, aneka industri, transportasi dan infrastruktur. Sejauh ini investasi di instrumen surat utang dan deposito menjadi andalan perusahaan guna meminimalisir dampak dari gejolak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Pada kesempatan yang berbeda, Deputi Direktur Bidang Humas dan Antara Lembaga BPJS Ketenagakerjaan Irvansyah Utoh Banja mengatakan peningkatan hasil investasi tersebut terpengaruh oleh kondisi pasar dan perekonomian Indonesia secara umum. Dengan hasil investasi Rp 23 triliun, pihaknya tetap optismistis untuk mencapai target hasil investasi sebesar Rp 32 triliun di akhir tahun ini.
BPJS Ketenagakerjaan akan terus memantau pergerakan pasar, dan tetap berkeyakinan bahwa kondisi IHSG akan kembali menguat karena kondisi fundamental di Indonesia masih baik. Terlebih,BPJS Ketenagakerjaan mengedepankan strategi dalam membaca kebutuhan likuiditas dan liabilitas dalam setiap program yang dikelola.
Sementara sampai Oktober, BPJS Ketenagakerjaan telah mengelola jumlah peserta terdaftar sebanyak 49 juta, dan peserta aktif 29 juta. Sedangkan sektor penerimaan iuran BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp 52,5 triliun. Di samping itu Perusahaan asuransi sosial ini telah membayarakan klaim jaminan untuk semua program sejumlah Rp 20 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News