kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hingga pertengahan Mei 2020, transaksi pembayaran dompet digital DANA tumbuh 50%


Jumat, 19 Juni 2020 / 14:48 WIB
Hingga pertengahan Mei 2020, transaksi pembayaran dompet digital DANA tumbuh 50%
ILUSTRASI. Model saat menunjukkan aplikasi DANA


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Espay Debit Indonesia Koe sebagai operator uang elektronik DANA mencatatkan kenaikan transaksi 50% sejak awal tahun hingga pertengahan Mei 2020. Chief Executive Officer DANA Vincent Iswara menyatakan jumlah pengguna juga bertambah menjadi 40 juta pengguna. Padahal akhir 2019 masih 30 juta pengguna.

Ia menilai pertumbuhan ini tidak terlepas dari percepatan digitalisasi akibat Covid-19 yang mengharuskan masyarakat untuk bertransaksi dari rumah. Hal ini menyebabkan pengguna DANA semakin bertambah dan semakin sering melakukan transaksi.

Baca Juga: Dompet digital DANA jajakan asuransi jiwa dan kesehatan, berapa preminya?

“Kita mengalami pertumbuhan di seluruh segmen, kecuali transaksi offline karena adanya pembatasan sosial berskala besar PSBB. Tapi secara keseluruhan tumbuh 50% dari Januari hingga pertengahan Mei 2020, mulai dari UMKM, kirim dana, dan pembayaran bill,” ujar Vincent dalam videoconference, Jumat (19/6).

Ia menambahkan, kenaikan transaksi juga terjadi lantaran DANA telah mengembangkan 20 produk dan layanan baru sepanjang masa PSBB. Misalnya portal siaga Covid-19, konsultasi kesehatan secara digital bekerja sama dengan YesDo, hingga home shopping and nearby.

“Ada dua fitur yang tumbuh signifikan dan menarik. Pertama fitur donasi tumbuh enam kali lipat dibandingkan sebelum PSBB. Juga transaksi groceries hingga empat kali, lantaran pengguna berhenti ke pasar dan menggunakan belanja digital dari rumah,” tambah Vincent.

Vincent melihat dengan akselerasi penggunaan uang elektronik, DANA ingin memfokuskan agar transaksi pembayaran pada masa new normal bisa dilakukan tanpa kontak atau contact less. Apalagi transaksi dengan uang tunai mengandung risiko penyebaran virus Covid-19.

Baca Juga: Dikabarkan akan merger dengan DANA, begini respons OVO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×